Suara.com - Dari 125 warga negara Indonesia (WNI) bermasalah di Malaysia yang kemudian dideportasi melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), di antaranya terdapat seorang bayi berusia tiga bulan.
Melly (32), orang tua bayi yang dideportasi ke Kabupaten Nunukan, Senin (5/1/2015) malam mengatakan, bayinya itu lahir saat dirinya sedang menjalani hukuman di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Air Panas, Tawau. Dia ditahan di sana karena kasus tidak memiliki paspor dan izin kerja di Malaysia.
Menurut Melly, bayi itu kemudian diberinya nama Idham. Melly mengaku, selama menjalani persalinan dirinya mendapatkan perawatan yang cukup baik dari petugas penjara Tawau, sebelum akhirnya dideportasi ke Kabupaten Nunukan dengan menggunakan kapal angkutan resmi KM Purnama Ekspres.
Melly menerangkan, dirinya tertangkap oleh aparat kepolisian di rumahnya saat sedang hamil sembilan bulan, ketika suaminya sedang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Negeri Jiran itu.
"Saya ditangkap polisi saat hamil bulan terakhir (sembilan bulan) di rumah," ujar Melly, saat ditemui di Aula Terminal Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan.
Selama empat bulan Melly harus menjalani hukumannya di sana. Kini, usai dideportasi, perempuan kelahiran Nunukan yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, itu pun mengaku tetap akan kembali ke Malaysia bersama bayinya, untuk berkumpul bersama sang suami. Meskipun untuk itu, dia harus mengurus paspor terlebih dahulu. [Antara]
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan