Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui peralatan TNI masih kurang memadai untuk operasi SAR. Hal ini terlihat pada dalam proses evakuasi korban dan pesawat AirAsia QZ8501.
"Evaluasi yang telah kami lakukan, ternyata alutsista yang kita miliki masih belum cukup untuk melakukan SAR. Perlu mendorong Komisi I DPR berpikir bersama agar alutsista TNI ke depan bisa digunakan untuk SAR," kata Moeldoko di Sentul, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Moeldoko membandinkan dengan peralatan yang dimiliki negara sahabat yang telah membantu melakukan pencarian korban dan pesawat AirAsia di Laut Jawa, seperti Amerika, Rusia, Jepang, dan Singapura, yang sudah canggih.
"Siapa yang tidak berminat dengan helikopter Sea Hawk yang dimiliki Amerika? Saya sendiri tergiur melihatnya," katanya.
Sea Hawk alias SH-60 juga dibuat untuk SAR maritim dengan designasi MH-60 Blue Jay, yang dioperasikan US Coast Guard.
SA-330 Super Puma TNI AU juga memiliki kemampuan SAR maritim, di antaranya dapat dipasangi perangkat hoist, durasi hovering cukup lama, dan kemampuan terbang rendah dalam cuaca tidak bersahabat.
Kemarin (6/1/2015), Moeldoko berkunjung ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk memberikan motivasi kepada prajurit TNI dan angkatan bersenjata negara sahabat bahwa bangkai pesawat AirAsia dapat ditemukan.
"Saya berikan semangat agar tidak mudah menyerah, meski cuaca dalam proses evakuasi kurang bersahabat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta