Suara.com - Direktur Operasional dan Latihan Badan SAR Nasional Supriyadi mengatakan tim penyelam telah mempersiapkan diri untuk terjun apabila patahan ekor pesawat AirAsia QZ8501 benar-benar ditemukan.
"Mereka sudah mencoba menyelam sedalam 10 meter, 20 meter dan 30 meter. Bila tidak ada masalah, berarti mereka siap menyelam," kata Supriyadi di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Rabu (7/1/2015).
Supriyadi mengatakan fokus Basarnas adalah sebisa mungkin mengevakuasi jenazah korban. Apabila kotak hitam pesawat ditemukan, itu merupakan kewenangan tim investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Menurut Supriyadi, tim di laut telah menemukan objek di dasar laut yang diduga patahan ekor pesawat. Objek tersebut berada di Sektor III pada kedalaman 33 meter.
"Objek tersebut ditemukan menggunakan sonar. Pinger Locater juga dilaporkan sudah berada di lokasi pencarian tetapi belum dioperasikan," tuturnya.
Pinger Locater merupakan alat untuk mengirimkan sinyal ke kotak hitam. Kotak hitam kemudian akan membalas sinyal tersebut sehingga lokasinya bisa diketahui. Kotak hotam dan rekaman data penerbangan berada di bagian ekor pesawat.
Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-11 pada Rabu. Hingga siang hari, tim gabungan kembali menemukan satu jenazah penumpang pesawat yang naas.
Dengan begitu, jumlah korban yang telah dievakuasi telah mencapai 40 jenazah dan 39 di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 16 jenazah dan menyerahkan kepada keluarga korban.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta