Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengutuk serangan kelompok radikal bersenjata terhadap redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, yang menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi dan sejumlah kartunis di media tersebut.
“Saya, atas nama pribadi dan Ketua DPD RI, menyampaikan duka kepada keluarga korban, pemerintah Prancis, dan seluruh warga negara Prancis. Kami mengutuk aksi kekerasan dan antikemanusiaan itu,” kata Irman dalam pernyataan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (8/1/2014).
”Sebagai Ketua DPD RI, saya akan mengirimkan surat keprihatinan kepada Kedutaan Prancis di Indonesia dan Ketua Majelis Tinggi Prancis,” Irman menambahkan.
Aksi kekerasan tersebut, menurut Irman, telah menodai prinsip-prinsip kemanusiaan, demokrasi, dan kebebasan pers. Selain itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Simpati masyarakat internasional dan pemimpin berbagai negara terhadap korban dan derasnya kutukan terhadap aksi kekerasan itu, kata Irman, menunjukkan bagaimana dunia tak memberi tempat terhadap bentuk kekerasan dalam bentuk apapun.
"Indonesia yang telah menjalankan demokrasi dan menerapkan kebebasan pers yang bertanggung jawab selama lebih dari satu dekade bisa merasakan dan memahami simpati dunia yang kini tertuju kepada Prancis,” ujar Irman.
Namun, di balik peristiwa tersebut, dia mengharapkan agar pihak berwenang di Prancis menelaah lebih jauh apa latar belakang dan akar masalahnya mengapa sekelompok orang berbuat senekat itu.
"Apakah ini juga ada kaitannya dengan isi dan gaya pemberitaan majalah tersebut? Dari laporan berbagai media, majalah tersebut dikategorikan majalah satir,” katanya.
“Mungkin saja gaya pemberitaannya cenderung menyerempet keyakinan-keyakinan atau jati diri golongan-golongan tertentu. Bila ini terus menerus bisa saja menimbulkan rasa permusuhan, ketidaksukaan, atau keputusasaan orang per orang atau kelompok. Artinya, kita harus membungkus kebebasan pers itu dengan nilai-nilai etika, dan penghormatan terhadap semua keyakinan yang dianut oleh masyarakat,” Irman menegaskan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat