Suara.com - Sejumlah media pemberitaan besar Amerika Serikat (AS) enggan merilis kartun Nabi Muhammad pascaserangan yang menewaskan 12 orang di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, Rabu (7/1/2015).
Sejumlah media online seperti Daily Beast dan Slate menerbitkan kartun tersebut. Namun, media besar seperti New York Times, the Wall Street Journal, Reuters, dan Associated Press, memilih tidak menerbitkannya. Beberapa diantaranya beralasan, ada peraturan yang melarang mereka menerbitkan gambar atau material lain yang isinya menyinggung kepekaan agama.
"Setelah pertimbangan masak-masak, para editor Times memutuskan bahwa menggambarkan kartun tersebut akan memberikan informasi cukup untuk memahami berita yang terjadi hari ini," kata juru bicara New York Times Company Danielle Rhoades Ha.
Hal senada juga juga diungkap pihak media Philadelphia Inquirer.
"Dalam keadaan apapun kami tidak akan menerbitkan kartun tersebut. Ide untuk menyinggung puluhan juta umat Muslim ketimbang menjelaskan sesuatu dengan kata-kata bukanlah sesuatu yang mendesak," kata editor Bill Marimow.
Hingga saat ini, Reuters, Slate, dan Daily Beast belum berkomentar soal alasan mereka menayangkan atau tidak menayangkan gambar tersebut. Sementara Associated Press, melalui juru bicaranya Paul Colford, memang telah lama memiliki kebijakan menahan diri dalam menggunakan gambar-gambar provokatif.
Majalah mingguan Charlie Hebdo dikenal kerap memicu kontroversi dengan kartun-kartun satirnya. Mereka yang jadi target mereka antara lain tokoh politik, pimpinan agama, juga agamanya.
Sejak mencetak ulang kartun di koran Denmark Jyllands-Posten yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad pada bulan Februari 2006, Charlie Hebdo kerap mendapat ancaman. Sebelum serangan yang menewaskan 12 orang hari Rabu, kantor mingguan itu juga pernah dibom pada November 2011. (Reuters)
Berita Terkait
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka