Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Perwakilan (KKP) Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengatakan, dugaan kuat soal peluru aparat yang menewaskan empat warga di Enarotali, Kabupaten Paniai, beberapa waktu lalu, perlu dibuktikan kebenarannya.
"Kalau di lokasi (TKP lapangan Karel Gobai), bisa dipastikan mereka yang menjadi korban diduga kena peluru. Diduga pelakunya adalah aparat. Tapi (ini) memang butuh pembuktian," kata Frits, ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis (8/1/2015).
Menurut Frits, pernyataan praduga itu sendiri juga pernah dikemukakan pada pertengahan Desember 2014 lalu oleh salah satu komisioner Komnas HAM.
"Saya pikir, praduga kita pertama sudah diumumkan oleh Pak Nur Otto Abdullah dan Pak Manejer Nasution. Dari dugaan kita, ya, sudah kita umumkan. Dan sekarang dari dugaan itu, Komnas HAM Jakarta sedang mendalami dan diarahkan pembentukan KKP-HAM," katanya.
Lebih lanjut, Frits menyampaikan bahwa kecil kemungkinan peluru yang menembus tubuh korban, baik yang tewas atau luka-luka di Lapangan Karel Gobai, itu berasal dari kelompok lainnya.
"Karena kalau ada Kelompok Sipil Bersenjata (KSB), maka di lokasi yang sama bisa saja ada aparat yang juga jadi korban," katanya lagi.
Menurut Frits, dari hasil investigasi Komnas HAM Perwakilan Papua yang beranggotakan tiga orang, bersama sejumlah mitra lokal dari Nabire dan Paniai, serta kerja sama dengan tim investigasi Mabes Polri dan Polda Papua, KPP Komnas HAM Papua juga menemukan sejumlah hal.
"Kita juga telah melihat, memang ada satu-dua aparat yang terkena lemparan batu. Ada pengrusakan terhadap kendaraan Koramil, lalu Polsek, memang itu ada pengrusakan. Dan itu semua telah kita lihat, ambil catatan, dan kita telah bertemu dengan sejumlah pihak, seperti Bupati dan muspida setempat," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu