Suara.com - Kepolisian Daerah Papua menangkap 116 warga yang diduga menjadi anggota kelompok West Papua Interns Association.
Dari 116 warga yang ditangkap pada Selasa (6/1/2015), 48 di antaranya perempuan dan tiga anak. Ratusan orang ini ditangkap di sekitar Kampung Utikini atau sekitar Kali Kabur, daerah areal PT Freeport Indonesia.
Kepala Kepolisian Papua, Yotje Mende, mengatakan dari tangan mereka disita barang bukti berupa dua spanduk berukuran besar dan kartu anggota. Spanduk itu berisi ajakan referendum ulang Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969.
Saat ini, 116 warga itu masih diperiksa secara intensif di Polres Mimika.
“Yang kita amankan, yang kita curigai masuk di dalam kelompok sipil politik yang mereka bermain di bawah tanah, yang sekarang sedang kita identifikasi di Polres. Kita ambil fotonya, kita ambil sidik jarinya. Mereka mempunyai id card, membawa kartu yang menurut saya itu adalah kartu ilegal, tidak ada west Papua, tidak ada. Akan kita pangkas habis semuanya,” katanya di Mapolda Papua, Rabu (7/1/2015).
Warga yang ditangkap berasal dari beberapa kabupaten di pegunungan tengah Papua, di antaranya Jayawijaya, Puncak, dan Lanny Jaya.
Selain menangkap, aparat juga membakar puluhan honai yang selama ini dijadikan tempat mereka berkumpul. Kapolda menyebutkan dalam aksi penyisiran kelompok tersebut melibatkan lebih dari seribu petugas gabungan TNI/Polri. (Lidya Salmah)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor