Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua menyatakan dukungan terhadap pemerintah pusat dalam menggelar dialog damai Jakarta – Papua. Dukungan tersebut merujuk pada pernyataan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri perayaan Natal Nasional di Kota Jayapura, Papua, 27 Desember 2014 lalu, yakni menyatakan akan melakukan dialog untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Bumi Cendrawasih.
Anggota Komisi A DPRD Bidang Hukum dan HAM, Ruben Magay, mengungkapkan rakyat Papua sejak beberapa waktu lalu sudah mengusulkan dialog damai. Namun kala itu, kata dia, Presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak juga merespon usulan tersebut.
“Dialog itu kan sudah lama digagas oleh Jaringan Damai Papua. Namun ketika itu SBY tidak merespon. Padahal dialognya sudah di Jakarta. Kalau sudah ada respon dari pemerintah Jokowi, tinggal nunggu waktu kapan. Kalau kita katakan pemerintah daerah eksekutif, MRP, tetapi kalau dikatakan komponen masyarakat lain sekarang Papua sudah punya presiden melalui kongres III tahun 2012 di padang Bulan,” katanya di Kota Jayapura, Selasa (6/1/2015).
Dikatakan, rakyat Papua sudah mendikler bahwa saat ini mereka sudah memiliki Presiden sendiri. Ditambahkan, dialog yang dijanjikan itu akan diikuti semua tingkatan, baik pemerintah pusat, OPM, PDP, akademisi, dan Jaringan Damai Papua.
“Sekarang semua kelompok ini masyarakat Papua merespon semua secara baik dan juga Jakarta, dan Jakarta bisa lihat sudah melihat sudut pandang, bahwa pemerintah dalam hal ini, gubernur, DPRP, MRP,” kata dia.
Dengan menganggap sudah memiliki Presiden, sekarang tinggal menunggu pengakuan dan diplomasi. Semasa Presiden SBY, pemerintah pusat tidak cepat merespon permintaan dialog Jakarta - Papua. Maka ketika itu, pada Oktober 2012 masyarakat berinisiatif memilih Presiden sendiri, yakni Forkorus Yoboisembut.
“Atas nama negara federal Papua Barat, kemudian, OPM, sudah mengangkat komponen perangkat pemerintah Papua. Karena selama ini pemerintah pusat masa bodoh sekarang tinggal pengakuan. Sekarang sudut pandang menentukan hak nasib sendiri,” katanya. (Lidya Salmah)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres