Suara.com - Memastikan identitas jenazah korban pesawat jatuh AirAsia QZ8501 bukan perkara mudah, bagi tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur sekalipun.
Kondisi fisik jenazah yang tidak utuh dan mulai membusuk, membuat petugas tidak bisa cepat memastikan siapa dan dari mana identitas jenazah.
"Ini yang membuat tim DVI tidak boleh gegabah dan cepat-cepat menentukan," ujar Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Kombespol Budiyono.
Tim DVI tidak akan bisa tidur nyenyak jika jenazah-jenazah yang sedang diidentifikasi belum diketahui identitasnya.
Setiap pukul 18.00 WIB, tim yang terbagi dalam beberapa kelompok menggelar prarekonsiliasi terhadap jenazah yang sudah ada di RS Bhayangkara.
Selain mengumpulkan bahan dan data, rapat itu juga menjadi persiapan rapat rekonsiliasi keesokan harinya guna menentukan kepastian identitas jenazah.
"Rapat rekonsiliasi digelar setiap pagi pukul 09.00 WIB. Pada rapat tersebut diketahui hasil identifikasi sehingga bisa segera diserahkan ke keluarganya masing-masing," kata dia.
Akan menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat jika proses identifikasi tidak berjalan sesuai rencana dan menemui banyak kendala. Oleh karena itu, Budiyono sangat berharap pada keluarga dan kerabat korban untuk memberikan informasi dan data akurat mengenai korban.
"Properti yang digunakan korban terakhir kali sangat membantu, seperti pakaian atau peralatan yang menempel pada tubuh korban," kata dia.
Tim juga mengandalkan barang pribadi yang kerap digunakan korban, seperti sisir dan sikat gigi.
"Kalau sidik jari masih terbaca maka bukan sebuah pekerjaan sulit karena hanya dalam hitungan menit pasti sudah terbaca," kata Kabid Dokkes Polda Jawa Timur.
Dalam mengidentifikasi korban-korban AirAsia berpenumpang 162 orang itu, Tim DVI Polda Jawa Timur bekerja dengan didampingi tim dari Mabes Polri dan beberapa Polda lain, serta instansi seperti dokter rumah sakit dan fakultas kedokteran dari beberapa universitas.
Mereka juga dibantu sejumlah negara sahabat, seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab dan Malaysia, dalam mengidentifikasi jenazah korban QZ8501 itu. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap