Suara.com - Komisi III DPR akan tetap melakukan fit and proper test terhadap calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan pada Rabu (14/1/2015), meskipun hari ini, Selasa (13/1/2015) jenderal bintang tiga itu resmi menjadi tersangka dugaan kasus gratifikasi.
"Kita tetap melaksanakan proses uji kelayakan di DPR. Untuk menjadi Kapolri baru, besok kita proper test," kata Rio ketika berkunjung ke rumah Budi Gunawan di Duren Tiga Barat VI, Nomor 21, Jakarta Selatan.
Setelah fit and proper test atau malam harinya, kata Rio, Komisi III akan rapat untuk mengambil keputusan.
"Kemudian tanggal 15, kita akan menyelesaikan ini dalam rapat paripurna," kata Rio.
Lebih jauh Rio mempertanyakan KPK dalam menangani kasus dugaan penerimaan suap atau terkenal dengan nama rekening gendut petinggi Polri.
"Kalau memang KPK serius menangani kasus ini, kenapa tidak dari dulu-dulu. Bukan ketika Bamus (badan musyawarah) sudah menetapkan tanggal 15 adalah rapat paripurna. Karena di saat itu Komisi III sudah menyerahkan hasil fit and proper test," kata anggota Fraksi Nasional Demokrat.
Kasus dugaan penerimaan suap itu terjadi ketika Budi Gunawan masih menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri.
Kasus ini sudah masuk radar KPK sejak 2010. Sebenarnya, KPK juga sudah memberikan catatan merah kepada Budi Gunawan dan hal itu sudah diberitahukan kepada Presiden Joko Widodo.
Budi Gunawan adalah calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi ke DPR. Budi juga merupakan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri ketika masih menjadi Presiden RI.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah