Suara.com - Sekretaris Jenderal Nasional Demokrat Patrice Rio Capella mengatakan status baru Komisaris Jenderal Budi Gunawan yaitu tersangka kasus dugaan penerimaan suap merupakan tamparan bagi wajah Presiden Joko Widodo. Sebab, Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi ke DPR.
"Siapa yang menunjuk Budi Gunawan? Presiden. Itu sama saja dengan menampar muka presiden," kata Patrice di DPR, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Kendati demikian, menurut Patrice, Presiden Jokowi tidak bisa langsung mencabut kembali nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, lalu mengganti dengan calon yang lain. Sebab, kata Patrice, masih ada proses di DPR saat ini yang tengah berlangsung.
"Bisa dilakukan pergantian. Tapi pergantian itu terjadi kalau DPR menolak, baru Presiden menarik, kalau hanya karena tersangka tidak bisa. Itu harus DPR yang menyatakan menolak dulu dong," kata Patrice.
Patrice sendiri berpandangan penetapan tersangka tersebut tidak perlu menghentikan proses fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi III, Rabu (14/1/2015).
Nanti, kata Pateice, Komisi III DPR yang akan memutuskan untuk menerima atau menolak yang bersangkutan.
"Harus ada putusan DPR dulu. Tidak bisa tiba-tiba ditarik oleh pemerintah. Nggak mungkin presiden beri surat baru. Emang kita main tarik ulur? Dimasukkan ke sidang paripurna lagi," kata dia.
Kasus yang menjerat mantan ajudan Megawati Soekarnoputri ketika masih menjadi Presiden RI itu terjadi ketika ia masih menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya