Suara.com - Paus Fransiskus yang memakai jas hujan ponco dari plastik untuk melindunginya dari hujan dan angin, pada Sabtu (17/1/2015), saat memimpin misa untuk pengungsi korban topan Haiyan. Bencana alam topan terburuk di Filipina yang terjadi 14 bulan lalu itu menewaskan 6.200 warga Filipina.
"Saya ingin mengucapkan sesuatu yang sangat dekat di hati," kata Paus Fransiskus di hadapan umat, sementara tiupan angin kencang berembus dari arah pantai.
"Saat saya menyaksikan bencana itu di Roma (siaran tv), saya merasa bahwa saya harus berada di sini. Pada hari-hari itu saya memutuskan untuk datang kemari. Saya berada di sini untuk bersama kalian. Mungkin sedikit terlambat, tetapi saya di sini," katanya dengan penuh haru.
Sekitar 160 ribu orang memakai jas hujan warna kuning bersorak ketika Paus keluar dari pesawat di kota pantai Tacloban di Provinsi Leyte, yang berjarak sekitar 650 kilometer arah tenggara Manila.
Paus terpaksa mempercepat kunjungan di Leyte selama empat jam sebelum cuaca semakin memburuk dan kembali ke Manila. Ia berada di tempat itu, hingga jam makan siang dan ia santap siang bersama para penyintas Haiyan tetapi membatalkan pemberkatan rumah untuk orang miskin yang dibangun atas bantuan Vatikan.
"Ramalan cuaca mengatakan keadaan akan semakin memburuk. Saya minta maaf pada anda semua. Saya sedih, sangat sedih," ia berkata kepada kerumunan orang yang kecewa, mereka adalah biarawan, biarawati dan orang-orang lain yang selamat dari badai Haiyan.
Ribuan umat, dengan berurai air mata, berdiri di atas genangan lumpur sawah ladang ketika paus menghibur mereka dalam misa pagi. Paus menghargai "perasaan" mereka yang merasa dikecewakan oleh Tuhan karena bencana ini, tetapi meminta agar mereka semakin memperteguh iman.
"Banyak dari kalian yang bertanya 'kenapa Tuhan?' kepada Anda masing-masing, Tuhan menanggapi ke dalam hati Anda dari hatinya... Banyak yang kehilangan, saya tidak tahu harus berkata apa, tetapi Tuhan tahu aya yang dikatakanNya kepada anda," kata paus.
Paus meminta kerumunan orang untuk sejenak berdoa bagi korban yang meninggal dan berterimakasih kepada semua pihak yang sudah menolong mereka. Ribuan orang itu juga datang dari kota-kota dan provinsi lain dan menempuh perjalanan jauh berjam-jam dengan kapal, bus dan kendaraan lain.
Topan Haiyan menghancurkan 90 persen kota Tacloban dan mempengaruhi kehidupan 14,5 juta penduduk dari enam wilayah dan 44 provinsi. Sekitar sejuta orang kini masih terlantar tidak memiliki rumah. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama
-
Dua Klub San Lorenzo: Kesamaan Mengejutkan Paus Leo XIV dan Fransiskus
-
Paus Leo XIV: Antara AS Roma, Alianza Lima dan Timnas Peru
-
Momen Paus Leo XIV Sapa Umat Pertama Kali dan Isi Pidato Pasca Pelantikan
-
Klub Peru Ini Konon Didukung Paus Leo XIV: Ikuti Jejak Paus Fransiskus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri