Suara.com - Anggota Komisi III PKS Nasir Jamil mengatakan pengangkatan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kapolri, merupakan tindakan mubazir.
"Menurut saya itu mubazir dan sayang dengan institusi kepolisian. Seharusnya presiden harus ada keberanian untuk melantik Kapolri yang terpilih," kata Nasir di DPR, Senin (19/1/2015).
Menurutnya, posisi Plt berada dalam posisi kegamangan karena dalam UU kepolisian nomor 2/2002 menyebut, Kapolri yang baru ditunjuk langsung dilantik, dan tidak menerangkan posisi Plt.
"Harusnya yang baru masuk yang lama keluar. (Plt) ini memang agak aneh yang lama di berhentikan yang baru tidak masuk," paparnya.
"Karenanya, saya mengatakan Plt itu dasar hukumnya tidak begitu kuat. Menurut saya Komisi III harus menyampaikan ke pada pimpinan DPR membaca kelembagaan DPR harus memberi tahu kepada presiden sebab setuasi ini tidak menguntungan kepolisian," tambah Nasir.
Meski dalam pasal 11 ayat 5 UU itu, Plt ditunjuk karena ada situasi yang genting, menurut Nasir saat ini tidak ada kondisi yang genting. Sebab, pencopotan Kapolri Jenderal Sutarman merupakan pemberhentian secara definitif dan tanpa adanya pelanggaran sumpah atau laonnya.
"Kalau mendesak karena Kapolri dianggap melanggar sumpah jabatan dan membahayakan kepada negara. Kan Sutarman tidak diberhentikan sementara dan diberhentikan secara definitif ya," papar Nasir.
Tag
Berita Terkait
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Blak-blakan Wakapolri di DPR: 67 Persen Kapolsek dan Puluhan Kapolres Kinerjanya Merah!
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional