Suara.com - Komnas HAM membentuk tim untuk menangani dugaan kriminalisasi terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan tiga pimpinan KPK lainnya.
Setelah meminta keterangan kepada para pimpinan KPK, tim akan memanggil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Inspektur Jenderal Budi Waseso.
Ketua tim Nur Kholis mengatakan sebelum memanggil Budi Waseso tim akan berkoordinasi dengan Pelaksana Tugas Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti pada Rabu (28/1/2015) di Bareskrim Mabes Polri.
"Kita akan minta koordinasi dan meminta informasi dari pak Wakapolri, kalu gak salah besok, kemudian kita akan melakukan pemanggilan kepada Bareskrim Pak Budi Waseso," ujar Nur Kholis di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).
Tim juga akan memanggil Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar terkait kasus yang menjerat Bambang. Sebab, kasus yang dikenakan kepada Bambang adalah dugaan mengarahkan kepada para saksi untuk keterangan palsu di Mahkamah Konstitusi, dalam Pemilukada Kotawaringin pada 2010 . Saat itu, Bambang belum jadi pimpinan KPK, ia masih menjadi kuasa hukum Ujang Iskandar.
"Kita akan melakukan pemanggilan terhadap Bupati Kotawaringin Barat dan seterusnya," kata dia.
"Apa yang dibuktikan Komnas HAM bahwa proses yang dialami pimpinan KPK dianggap oleh pengadu sebagai upaya kriminalisasi, dan kita konsentrasi pengaduan itu dan sumber lainnya komunikasi dan melakukan penyelidikan sub judul kriminalisasi," ia menambahkan.
Dalam menangani kasus pimpinan KPK, tim yang dibentuk Komnas HAM mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.
"Kami ingin melihat apakah dalam pelaksana tugas Polri utama dalam kasus ini ada dugaan abuse of power kalau ada itulah yang menjadi tujuan atau landasan kerja dari Komnas HAM," kata dia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
Terkini
-
Dua Skema Pembagian MBG Saat Libur Sekolah: Ambil Harian atau Paket? Netizen Kritik Keras!
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan
-
Beban Prabowo Menurut Rocky Gerung: Isu Fufufafa Hantui Publik, Audit Ekologi Nasional Mendesak
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Natalius Pigai Balas Dino Patti Djalal: Kritik Anda ke Menlu Sugiono Isinya Zonk Semua
-
Warisan Cita-cita Ustaz Jazir Jogokariyan, Mewujudkan Masjid yang Mandiri dan Berdaya
-
Cek Gereja di Kelapa Gading Jelang Natal, Kapolda Pastikan Pengamanan 24 Jam
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi