Suara.com - Satuan Reskrim Polres Bogor Kota menelusuri prosedur standar operasi (SOP) pemeliharaan pohon di kawasan konservasi Kebun Raya Bogor baik dengan memeriksa petugas kebun maupun mendatangi saksi ahli.
Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor Kota AKP Auliya Djabar, Kamis mengatakan dari pemeriksaan petugas terakhir yang melakukan pengecekan kondisi pohon Damar Agathis Borneo yang mengalami patah hingga menewaskan tujuh orang, dilakukan pemeriksaan seminggu sebelum peristiwa kejadian dari jarak 300 meter.
"Petugas yang terakhir kali melakukan pengecekan kondisi pohon mengatakan, kondisi pohon tersebut masih sehat dilihat dari jarak 300 meter daunnya masih hijau. Pengecekan itu dilakukan pada tanggal 5 Januari," kata AKP Auliya.
Ia mengatakan untuk mengetahu prosedur pemeliharaan pohon pihaknya melibatkan saksi ahli dari IPB. Dan berdasarkan keterangan saksi ahli tersebut, perawatan atau pengecekan pohon harus dilihat lebih dekat dan mengamati secara seksama kondisi pohon tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari pemeriksaan saksi ahli menggunakan alat Sonic Tomografi terhadap pohon Damar Agathis diketahui sudah keropos di bagian dalamnya, hal itu yang menyebabkan pohon tersebut patah hingga menimpa pengunjung.
"Tim ahli IPB menemukan secara visual pohon tersebut sudah bolong karena ada hamanya," kata dia.
AKP Auliya mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan data anggaran perawatan pohon di Kebun Raya Bogor. Dalam laporan data tersebut diketahui biaya perawatan yang dilakukan meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan.
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya masih terus mengumpulkan data-data menelusuri apakah ada unsur kelalaian dari pihak pengelola dalam merawat pohon yang ada di Kebun Raya Bogor.
"Kami akan melakukan gelar perkara, dan kita akan memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk dimintai keterangannya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko pernah menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pemeliharaan pohon secara berkala dengan melibatkan seluruh pegawainya ada yang bertugas mengecek, membabat dan mencatat jumlahnya.
"Setiap hari ada laporan mengenai kondisi pohon di Kebun Raya," katanya.
Ia mengatakan langkah pemeliharaan pohon di Kebun Raya Bogor dilakukan dengan tenaga ahli dan tenaga teknis serta peneliti. Jumlahnya ada 45 peneliti, termasuk peneliti kesehatan pohon yang rutin melakukan penelitian.
"Perawatan dan pengawasan dilakukan setiap hari. Dari 413 pegawai yang dimiliki sebagian besar bekerja di kebun yakni ada 219 orang, ada yang perawat kebun, perawat koleksi, membabat dan membersihkan," katanya.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), total jumlah karyawan yang ikut dalam kegiatan sebanyak 180 orang, namun pada saat kejadian yang datang baru sekitar 80 orang.
Berita Terkait
-
Konser Tanpa Kursi? Sunset di Kebun Raya Bogor Tawarkan Sensasi Piknik Musik Tak Terlupakan!
-
Kebun Raya Bogor Jadi Magnet Libur Lebaran: Pengunjung Membludak, Fasilitas Ditingkatkan!
-
Libur Lebaran 2025: 12 Rekomendasi Wisata Keluarga di Bogor yang Wajib Dikunjungi
-
Jelajah Danau Gunting: Wisata Sejarah Baru di Kebun Raya Bogor
-
Viral Satpam Kebun Raya Bogor Dikeroyok Rombongan Pesilat dari Banten, Polisi Lakukan Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita