Suara.com - Penyelenggara ajang musik Java Jazz Festival 2015 meminta keringanan pajak kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, saat menggelar perhelatan musik yang mengumpulkan musisi dari dunia internasional tersebut.
Hal itu, menurut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, lantaran panitia mengaku sudah tidak bisa lagi memasang iklan rokok secara besar-besaran.
"Mereka minta keringanan pajak. Kita akan kaji, sesuai dengan permintaan mereka. Tapi kita akan kaji betul. Sebab sekarang kan, tidak boleh memakai sponsor rokok secara vulgar. Dulu kan rokok sponsornya. Sekarang tetap rokok, tapi enggak secara vulgar," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Djarot sendiri juga mengingatkan kepada panitia Java Jazz yang akan digelar pada 6-8 Maret 2015 di area Jakarta International Expo (JIExpo), itu untuk tidak mempromosikan rokok secara besar-besaran, walaupun masih menggunakan rokok sebagai sponsor.
"Tapi saya minta nggak secara vulgar dipasangnya," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar dua periode ini menerangkan, bahwa bila penyelenggara Java Jazz tidak diberikan keringanan pajak oleh Pemprov DKI, maka perhelatan musik yang dilaksanakan setahun sekali ini bisa jadi akan hilang. Itu lantaran sponsor rokok yang sebelumnya menjadi sumber dana ajang tersebut, telah dibatasi iklannya.
Diketahui, harga tiket Java Jazz untuk daily pass tercatat sebesar Rp440.000 per hari. Sementara harga tiket untuk paket tiga hari pertunjukan adalah sebesar Rp1 juta.
"Kalau nggak diberi keringanan pajak, ya, mati dong. Tiket mahal? Masa? Kata mereka nggak lebih Rp500.000. Mereka hitung biaya penyelenggaraan mereka itu sebagian kecil sponsor. (Sementara) Tiket berapa, dan lebih banyak mereka kasih subsidi (ke penonton). Begitu katanya," tutup Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'