Suara.com - Presiden Joko Widodo dikabarkan batal melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kapolri, walaupun nama Budi sudah disetujui DPR. Status hukum Budi yang kini menjadi tersangka kasus gratifikasi dan suap menjadi alasan kuat Jokowi batal melantik Budi.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku siap bila kelak dipilih untuk menjabat Kepala Polri.
"Prajurit Polri siapa pun orangnya dalam mengemban amanah, perintah yang disampaikan melalui pimpinan Polri oleh negara, ya siap. Kami tidak boleh menolak tugas dan tanggungjawab," kata Budi Waseso usai upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/2/2015).
Tapi, kata Budi Waseso, ia belum tahu apakah namanya masuk daftar kandidat Kapolri yang akan diusulkan Komisi Kepolisian Nasional kepada Presiden Joko Widodo.
"Itu kewenangan Kompolnas sebagai kepanjangan tangan Presiden untuk mengambil keputusan. Saya kira siapa pun (calon Kapolri) pasti Presiden memilih yang terbaik," katanya.
Nama Budi Waseso sempat menjadi kontroversi. Kontroversi berawal tidak lama setelah dia menjabat Kabareskrim untuk menggantikan Komjen Suhardi Alius, Selasa (20/1/2015). Tak lama setelah itu, terjadi penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto atas dugaan kasus mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pemilukada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010.
Menanggapi hal itu, Budi Waseso menegaskan ia tidak terlibat dalam lingkaran politik dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.
"Oh tidak, sekarang yang dianggap kontroversi apa, nggak ada. Saya tidak main politik, saya bekerja atas tanggung jawab saya sebagai Kabareskrim," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter