Suara.com - Beberapa narapidana di LP Kerobokan Bali menuliskan surat membela dua terpidana mati narkoba 'Bali Nine', Andrew Chan (33) dan Myuran Sukumaran (31). Bahkan mereka bersedia menggantikan posisi Myuran dan Andrew untuk dihukum mati.
Myuran dan Andrew akan dieksekusi Febuari ini. Myuran dan Andrew sebelumnya terbukti menyelundupkan heroin 8,2 kilogram dari Australia ke Bali. Mereka dihukum bersama rekannya, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tach Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, dan Martin Stephens. Semua sudah divonis beragam.
The Guardian melansir, Sabtu (7/2), beberapa tahanan di Kerobokan menilai Myuran dan Andrew sebagai sosok yang senior selama dipenjara. ahkan mereka mengikuti semua kegiatan positif di sana.
Sebut saja napi asal Indonesia, Rico Richardo yang bersedia menggantikan posisi Andrew sebagai terpidana mati. Dia beralasan pemerintah Australia pernah membiayainya saat sakit.
Lainnya, terpidana asal Filipina, Maria Cecilia Jusay Lopez mengungkapkan Myuran orang yang sangat baik. Sebab Myuran sudah membiayai operasinya.
"Dia mendorong kita di penjara, bahwa kita masih bisa belajar menjadi lebih baik. Dan menjadi contoh baik untuk orang lain," katanya.
Sementara tahanan, I Wayan Sudiasa menuliskan jika Myuran menjadi guru lukis di Kerobokan. "Dia adalah tahanan yang dijatuhi hukuman mati oleh hakim, yang menjadi pelatih, guru di Kerobokan. Coba saja untuk temukan orang Indonesia seperti Myuran," kata dia.
Jumat kemarin, Myuran dan Andrew juga menuliskan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Mereka meminta hukuman matinya dibatalkan.
Berikut beberapa kutipan surat tahanan LP Kerobokan yang membela Myuran dan Andrew:
Andre Wijaya
"Saya saksi hidup. Selama 4,5 tahun bersama dua terpidana mati tersebut, saya jamin mereka telah bertobat. Itu dapat diverifikasi secara langsung dengan setiap penduduk Kerobokan penjara."
Stefanus Mehang
"Aku tahu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Mereka bermartabat, sederhana dan mampunyai kepribadian yang luar biasa. Saya mohon untuk mengampuni mereka berdua".
Rizki Pratama
"Kalau saja pemerintah dan presiden tahu apa yang dia lakukan di penjara ini. Andrew Chan tidak layak menerima hukuman mati".
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri