Suara.com - Sebanyak 4 wartawan dalam negeri dan luar negeri mencoba mengganggu proses eksekusi mati terpidana narkoba di Nusa Kambangan, Jawa Tengah, Minggu (18/1) lalu. Berbagai cara mereka lalukan untuk bisa menyaksikan eksekusi mati.
Keempat wartawan itu di antaranya Marcio Gomez dan Geovannie Versy Saima Guerero. Mereka masing-masing berasal dari Brazil dan Peru. Kepada penjaga LP Nusa Kambangan, mereka mengaku sebagai warawa HAM internasional.
Sementara dua wartawan lokal yang mencoba menyusup adalah wartawan RCTI dan Rajawali TV. Mereka menyusup dengan menyamar menjadi nelayan.
"Saat eksekusi sempat ada halangan. Menyusupnya aktivis ham, dan upaya wartawan media elektronik kita denga berusaha menyamar sebagai nelayan. Tapi bisa kita cegah untuk tidak mendekat ke lokasi eksekusi," kata Jaksa Agung Prasetyo dalam rapat kerja dengan Komisi III di DPR, Jakarta, Rabu (28/1).
Dia menjelaskan dua wartawan asing yang mencoba menyusup itu sudah dideportasi melalui Imigrasi Cilacap. Menurut mantan politisi Partai Nasdem itu, saat penyusup itu datang, kondisi Nusa Kambangan tidak steril dan dianggap menganggu eksekusi mati.
"Kondisi tersebut menunjukkan lokasi LP Nusa Kambangan tidak lagi steril dari pengganggu yakni jurnalis dalam dan luar negeri yang mencoba meliput eksekusi mati," kata Prasetyo.
Di Nusa Kambangan, Kejaksaan Agung mengeksekusi 4 warga negara asing. Mereka adalah Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brazil), Namaona Denis (WN Malawi), Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria), Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (WN Belanda) dan 1 warga negara Indonesia yaitu Rani Andriani alias Melisa Aprilia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta