Suara.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur membentuk tim untuk eksekusi mati untuk Raheem Agbaje Salami, terpidana asal Spanyol atas kasus penyelundupan heroin di Bandara Juanda pada 1999 lalu.
Kepala Kejati Jawa Timur, Elvis Johnny mengatakan, tim eksekutor ini terdiri dari jaksa di Kejari Madiun, Kejari Surabaya dan Kejati Jawa Timur. Pelibatan Kejari Madiun, karena saat ini Raheem ditahan di Lapas Narkoba Madiun.
Elvis menambahkan, eksekusi terhadap Raheem akan dilakukan pada bulan Februari ini, namun soal kapan tepatnya menunggu perintah lebih lanjut dari Kejaksaan Agung.
"Eksekusi akan dilakukan pada bulan ini, tinggal menunggu perintah lebih lanjut dari Kejaksaan Agung," ujar Elvis, Sabtu (7/2/2015).
Soal tempat eksekusi, Elvis tidak memberikan jawaban pasti. Ia hanya mengatakan kalau di Jawa Timur seperti Surabaya ada beberapa tempat yang bisa digunakan sebagai lokasi eksekusi, seperti Polda Jawa Timur dan Kodam V Brawijaya. Selain di Surabaya, eksekusi juga bisa dilakukan di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, jika memang oleh Kejaksaan Agung difokuskan disana.
Sekadar informasi, Raheem Agbaje Salami adalah terpidana mati asal Spanyol atas kasus penyelundupan heroin di Bandara Juanda, Sidoarjo Jawa Timur pada tahun 1999 lalu. (Yovie Wicaksono)
Tag
Berita Terkait
-
Hamas Hukum Mati Anggotanya Sendiri Atas Tuduhan Homoseksualitas dan 'Percakapan Tak Bermoral'
-
Hukuman Mati Tak Beri Efek Jera, Pemerintah Didesak Hapus Eksekusi
-
Tragedi Amuk Mobil dan Penusukan Massal Tewaskan 35 Orang, China Eksekusi Mati 2 Pelaku
-
Ulasan Film Lasagna: Sedihnya Permintaan Terakhir Terpidana Eksekusi Mati
-
Predator Seks Iran Dieksekusi di Depan Publik Setelah Memperkosa Puluhan Wanita
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash