Suara.com - Keinginan pemerintah pusat yang hendak menghapus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Nilai Jual Objek pajak (NJOP), disebut sudah ditolak oleh bupati/wali kota se-Jawa Timur (Jatim). Penolakan itu dilakukan pada saat pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para bupati/wali kota se-Indonesia di Istana Bogor, beberapa waktu lalu.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, penolakan tersebut dilakukan karena penghapusan PBB dan NJOP dinilai akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Apalagi PBB dan NJOP dinilai lebih pada fungsi pengaturan kepemilikan tanah.
Namun sementara itu, Soekarwo juga menyebut bahwa Presiden Jokowi sebenarnya tidaklah berencana akan menghapus PBB dan NJOP, melainkan melakukan penyesuaian. Artinya menurutnya, PBB akan disesuaikan dengan miskin-tidaknya masyarakat. Jika masyarakat dianggap miskin, maka pemerintah akan memberikan keringanan atau menghapusnya. Demikian juga sebaliknya.
"PBB nantinya akan diklasifikasikan untuk masyarakat miskin dan menengah ke atas. Penentuan kemiskinan (itu) akan dilihat dari daerah atau kawasan di mana masyarakat tinggal," ujar Soekarwo, Selasa (18/2/2015).
Seperti sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat melalui Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, mencanangkan rencana penghapusan PBB dan NJOP. Menurut rencana, penghapusan PBB dan NJOP itu akan dilakukan paling cepat pada tahun 2016 mendatang. [Yovie Wicaksono]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru