Suara.com - Kehidupan warga Palestina di Gaza, belum pulih pascakonflik Hamas-Israel yang memporakporandakan tempat tinggal mereka, bulan Juli tahun lalu. Hingga saat ini, ratusan ribu keluarga masih jadi pengungsi di negeri mereka sendiri karena rumah mereka luluh lantak dibombardir Israel.
Lansiran Reuters, sekitar 150.000 kepala keluarga tidak punya tempat tinggal. Upaya perbaikan dan renovasi rumah terhambat, lantaran kebijakan Israel yang membatasi impor semen, batu bata, batang besi, dan material bahan bangunan lainnya masuk ke Gaza. Israel menganggap, material semacam itu dapat dipakai Hamas untuk membangun kembali terowongan bawah tanah yang bisa mereka pergunakan untuk melakukan serangan ke wilayah Israel.
Alhasil, warga, juga organisasi bantuan kemanusiaan yang ada di Gaza harus memutar otak. Merekapun memilih memanfaatkan sisa-sisa reruntuhan rumah untuk membangun tempat tinggal darurat ketimbang menunggu material bangunan yang tak jelas kapan akan tersedia.
"Kami merancang tempat-tempat berlindung dengan material lain sehingga bisa menampung keluarga pengungsi sebanyak-banyaknya," kata Matt McGarry, salah satu relawan organisasi kemanusiaan di Gaza.
Pihaknya mengaku telah membangun 70 unit rumah darurat di antara puing-puing bangunan yang hancur di Khan Youniz, sebuah kota yang terletak di Gaza bagian selatan. Sedikitnya, sudah ada 40 keluarga yang pindah ke rumah-rumah tersebut. Rencananya, mereka akan membangun sekitar 100 unit lagi.
Sementara itu, masih banyak yang memilih tinggal di rumah darurat buatan mereka sendiri dan bertahan di bawah guyuran hujan lebat serta suhu udara dingin. Rumah darurat mereka bangun dengan material seadanya.
"Ini hanya sementara, tidak ada yang senyaman tinggal di dalam rumah batu bata," kata Maryam Baraka, seorang warga Khan Youniz.
Kelangkaan material bangunan membuat harga meroket. Harga satu sak semen saja, mencapai 100 shekel atau sekitar Rp322 ribu, atau empat kali lebih mahal dari harga normal. Warga yang masih punya cukup uang untuk membeli bahan bangunan, biasanya mencampurnya dengan berbagai material yang sebenarnya bukan material standar untuk bangunan.
"Kami ingin sesegera mungkin membuat bangunan untuk berlindung bagi istri dan enam anak saudara saya," kata Motasem Dalloul yang menghabiskan sekitar 20.000 Dolar atau sekitar Rp250 juta hanya untuk membangun rumah dengan bahan kayu, kapur, besi, dan sedikit semen.
Mereka lebih beruntung ketimbang ribuan warga Gaza lainnya. Mereka yang tidak punya harta berlebih terpaksa tinggal di tenda selama lebih dari enam bulan sejak perang yang berkecamuk tahun lalu. (Reuters)
Berita Terkait
-
Pidato di Peringatan KAA ke-70, Megawati: Kemerdekaan Palestina Harus Penuh, Tanpa Tawar-Menawar!
-
Biodata dan Latar Belakang Della Sabrina, Istri Irfan Hakim yang Ingin ke Gaza
-
Melalui Jalur Yordania, Dompet Dhuafa Kirim Bantuan 5 Truk Bahan Pangan Pokok ke Gaza Palestina
-
Thom Yorke Vokalis Radiohead Kapok Manggung di Israel: Ngeri, Gak Mau Lagi
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory