Suara.com - Anggota tim sembilan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Buya Syafii Maarif mengusulkan agar Indriyanto Seno Adji harus diganti dengan alasan fisiknya yang kurang fit untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) KPK.
"Kalau tidak sehat secara fisik, menurut saya diganti saja," kata Buya usai menghadiri sebuah acara diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Indriyanto disebut-sebut kurang fit. Dia bolak-balik pergi ke Singapura untuk pengobatannya. Indriyanto mengalami sakit kanker sejak 2010 lalu. Hal itu terungkap pada laman parkwaycancercentre.com yang terpublikasi pada 2012.
Menurut Buya, tugas menjadi pimpinan KPK tidaklah mudah. Meski sebagai Plt, Indriyanto, menurut Buya harus bertugas secara maksimal.
"Ini kan sangat prinsipal, mental fisik harus kuat menghadapi ini, apalagi mendapat tekanan mayoritas publik ini luar biasa," katanya.
Apalagi, tambah Buya, masyarakat menaruh harapan terhadap KPK untuk pemberantasan korupsi. Sebab, KPK didirikan karena kejaksaan dan kepolisian tidak efektif memberantas korupsi.
"(KPK) ini anak mas, anak kandung gerakan reformasi," tegas Buya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis