Suara.com - Anggota Satuan pengamanan (Satpam) anak perusahaan Sinar Mas Group, PT Wira Karya Sakti (WKS) di Kabupaten Tebo, Jambi, mengeroyok seorang petani hingga tewas dan mayatnya dibuang ke hutan yang tidak jauh dari Kantor Distrik PT WKS di Resort Kilis.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi, Sabtu (28/2/2015), membenarkan akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan anggota Satpam PT WKS di Kabupaten Tebo, seorang petani setempat yang berselisih paham dengan petugas keamanan tewas dan mayatnya sampai saat ini belum ditemukan.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/2/2015) sekitar pukul 17.30 WIB, akibat salah paham antara korban petani bernama Indra dengan tim satpam unit reaksi cepat PT WKS tersebut terjadi pengeroyokan hingga korban Indra tewas di lokasi kejadian.
Untuk mengantisipasi aksi balasan dari kelompok petani Serikat Petani Tebo, Polda Jambi menurunkan dua pleton polisi terdiri atas Dalmas dan Brimob untuk berjaga-jaga di lokasi kejadian agar tidak ada aksi lanjutan.
Kejadian yang terjadi di Simpang Koridor WKS Pos kembar 803 itu dilakukan oleh tujuh orang pelaku yang bertugas menjadi anggota Satpam PT WKS yakni Asmadi, Febrian, Ayatullah, M. Ridho, Zaidian, Depsa dan Jimmi yang kini telah diamankan pihak kepolisian setempat.
Kejadian awal adalah ada dua orang petani dari Serikat Petani Tebo (SPT) yang tinggal di area Resort Kilis degan menggunakan sepeda motor melintas di depan Pos Kembar 803 security PT WKS.
Pada saat itu terjadi perselisihan paham antara team unit reaksi cepat PT WKS dengan kedua petani itu hingga berujung terjadinya aksi pengeroyokan terhadap korban di lokasi kejadian.
Sampai saat ini polisi masih belum mengetahui motif apa satpam URC WKS langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban Indra hingga korban tewas.
Sekitar pukul 17.30 WIB setelah mendapat kabar korban Indra tewas dikeroyok Satpam WKS, maka massa berjumlah 50 orang yang berasal dari serikat petani Tebo datang ke Pos Kembar 803 dan menanyakan anggotanya Indra yang dibawa dan dianiaya hingga oleh satpam dan karena tidak ada jawaban dari WKS massa merusak pos 803 dan membuat pondokan menunggu temannya Indra yang belum ditemukan.
Kini Kapolres bersama jajarannya masih berjaga di lokasi menunggu bantuan dua pleton dari Polda yang sudah bergerak sejak kemarin untuk mengantisipasi kerusuhan besar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal