Suara.com - Setelah beberapa waktu lalu sempat heboh video kekerasan siswa SD di Bukit Tinggi, Sumatera Barat (Sumbar), belakangan kembali muncul sebuah video berisikan tindak kekerasan oleh para pelajar SD terhadap seorang rekan putrinya. Tapi kali ini bukan berasal dari wilayah Sumbar, meski memancing kegeraman dan ungkapan prihatin yang sama dari warga, khususnya di media sosial internet.
Video beradegan brutal berikut respons khalayak terhadapnya tersebut, antara lain bisa disimak di laman YouTube. Dalam video bertajuk "Miris Kekerasan Anak SD Jaman Sekarang" yang tampaknya diunggah oleh akun 12345678910P pada 8 Februari 2015, itu tampak seorang siswi yang harus tersiksa dan menangis dikeroyok beberapa rekannya, mulai dari ditindih, dicekik di bagian leher, hingga dijambak dan dipukul.
Parahnya lagi, dalam salah satu tayangan bahkan tampak ada tindak pelecehan seksual bak adegan porno oleh salah seorang teman lelakinya. Kontan, respons penuh kecaman dan kegeraman pun disampaikan oleh banyak orang (netizen) yang menyaksikan tayangan ini.
"Ya Alloh demi Alloh andai itu ankku aku gak akan rela lahir batinku ankku disakiti kyk gtu tanpa seorangpun yg lapor ke kantor ato menolongnya..," tulis penilik akun bernama Ambar Wati, Rabu (11/2/2015).
"Gurunya pada kemana??? Siswa siswi ga terkontrol," tulis pemilik akun Apri Yanti pula.
Sejumlah respons lainnya pun bernada kurang lebih sama, di mana sebagian ada yang lantas langsung mengarahkan kesalahan kepada para orang tua, guru sekolah itu, hingga sampai menyalahkan tayangan sinetron Indonesia.
"Ini orangtua para penganiaya ga ngajarin sopan santun, tata krama, sama etika kali di rumah jd kelakuan anak2nya jadi kaya hewan begini," tulis pemilik akun Sandi Wahyudi.
"Ini pasti gara-gara kebanyakan nonton sinetron... di senetron bnyak adegan kayak gini, bullying teman lah, jahatin teman lah, berantem lah.... intinya ini dimulai dari tayangan yg tidak mendidik yang disiarkan oleh tv di indonesia..," tulis akun Gembul Uning pula.
"Guru yang mengabaikan muid-muridnya tidak layak terima gaji," komentar pemilik akun Yohanes Kasiran.
Dalam keterangan video itu sendiri, hanya ada sedikit info yang disampaikan. Namun di dalamnya termasuk beberapa keterangan hashtag (tanda pagar) yang disebut menyertai video itu, serta sumbernya yang disebut bernama Dwi Cahyo Dahono.
"Salah 1 pemandangan menyedihkan generasi (SANGAT) muda berseragam putih merah. Waktu mendapat salinannya bertag #SD #Kelayan #Banjarmasin," tulis keterangan itu.
Berdasar penelusuran, akun Facebook Dwi Cahyo Dahono sendiri ternyata memang sudah mem-posting video yang sama, dengan keterangan yang juga sama, pada 7 Februari 2015 lalu. Dari postingan inilah sejumlah besar netizen kemudian men-share, selain juga turut berkomentar miris mengenainya. Namun seperti yang kemudian diinformasikan lagi oleh Dwi dalam postingannya, rekaman video ini ternyata terkait peristiwa pada 2013 lalu di salah sebuah SD di Banjarmasin.
Jika menyimak link ke salah satu situs jaringan media nasional yang disampaikan Dwi di akunnya itu, dengan tajuk berita "Bullying di SDN Kelayan Dalam 7: Disdik Kota Banjarmasin Langsung Gelar Rapat" pada Sabtu, 16 Februari 2013 pukul 14:29 WITA, tampaknya kasus ini sudah ditangani pihak berwenang setempat. Dari sumber berita lain lantas diketahui bahwa beberapa di antara "solusi" penanganan kasus ini saat itu adalah dipindahkannya guru wali kelas yang bersangkutan, sementara anak-anak yang terlibat pengeroyokan disebutkan berada dalam pengawasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis