Suara.com - Seorang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), berperan besar dalam meringkus komplotan pembobol anjungan tunai mandiri (ATM). Hal itu dilakukannya bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"(Berdasarkan) Laporan yang kami terima dari seorang santri Ponpes Assalafiyah, Bambang Wahyudi (25), kami langsung ke lokasi dengan cara menjebak ketiga tersangka pembobol ATM, dan langsung meringkus ketiganya," ungkap Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman, di Sukabumi, Rabu (4/3/2015).
Dijelaskan Diki, kejadian tersebut bermula saat Bambang akan mengambil uang di ATM yang berada dekat SPBU di wilayah Kecamatan Cisaat. Saat itu, kartu ATM sang santri tersebut ternyata tersendat. Tiba-tiba, datanglah tiga tersangka pembobol ATM, yang belakangan diketahui merupakan warga Kampung Dalam, Desa Blambangan, Kecamatan Wei Ujung, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat itu, ketiga tersangka berpura-pura hendak membantu Bambang. Namun karena merasa curiga, santri itu akhirnya memutuskan untuk menjebak ketiganya, dengan cara berpura-pura pulang dulu ke ponpes.
Padahal saat itu, Bambang justru datang melapor ke pihak Polsek Cisaat. Menerima laporan itulah, anggota Buser Polsek Cisaat lantas langsung ke lokasi, serta menjebak dan meringkus ketiga tersangka dengan bantuan sang santri.
"Di lokasi ternyata tersangka masih ada, dan korban pun berpura-pura mengobrol dengan cara memberikan pin ATM palsu. Setelah itu, langsung kami bekuk ketiganya tanpa perlawanan," papar Diki.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, Diki menyebut bahwa ketiganya ternyata merupakan tersangka spesialis pembobol ATM. Aksi kejahatan mereka bahkan tidak hanya dilakukan di Sukabumi, melainkan sudah sembilan kali beroperasi di wilayah seperti Bogor, Depok dan Bekasi. Total hasil yang sudah mereka dapatkan sejauh ini disebut sebesar Rp37 juta.
"Mereka merupakan pembobol ATM jaringan Palembang. Dalam melakukan aksinya, tersangka hanya menggunakan alat sederhana seperti obeng, stiker Call Center palsu, dan double tape. Kami pun masih memburu seorang tersangka lainnya yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO)," jelas Diki lagi. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum