Suara.com - Naik bus Transjakarta sebenarnya menyenangkan. Selain lebih aman, juga lebih lebih teratur, dibandingkan angkutan umum jenis bus yang lainnya.
Layanan bus Transjakarta terus ditingkatkan. Saat ini sudah memiliki 12 koridor atau rute, haltenya juga bertambah dan sekarang sudah 228 halte. Sebagian koridor sekarang beroperasi 24 jam, meskipun kalau malam hari, bus tidak berhenti di semua halte.
Di tengah peningkatan infrastruktur busway, ada pengalaman yang kadang membuat penumpang kesal, tapi kadang membikin mereka geli sendiri.
Aris Susanto, karyawan di Jalan MH Thamrin, sering memiliki pengalaman mengesalkan saat naik angkutan tersebut, misalnya petugas Transjakarta yang tidak ramah kepada calon penumpang maupun penumpang.
"Seharusnya mereka ramah karena kita ini kan konsumen. Minimal senyumlah kalau melayani orang," kata Aris kepada suara.com, Minggu (8/3/2015)
Pengalaman lain lagi dialami oleh Agnes Trisnawati, karyawati di salah satu perusahaan asing di Jalan Sudirman.
"Saya sering lihat sopir Transjakarta buru-buru. Seperti mementingkan diri sendiri saja, terutama kalau malam. Harusnya ditindak saja," kata Agnes.
Pengalaman tak menyenangkan lainnya yang dialami Agnes ialah saat mengantri di halte busway. Menurutnya, banyak calon penumpang yang tidak mau sabar saat mengantri.
"Maunya dulu-duluan saja. Apalagi kalau di dalam bus, aduh, nyebelin, egois," katanya.
Baik Aris maupun Agnes meminta agar Unit Pengelola Transjakarta Busway dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk memberi sanksi kepada kondektur Transjakarta yang tidak ramah.
Selain itu, pengelola Transjakarta juga diminta untuk memperbaiki fasilitas, baik di halte maupun bus, yang sudah rusak. Misalnya kipas angin, kotak untuk memberikan saran yang banyak dijebol, atap bus yang bocor (terutama di rute Pulogadung-Dukuh Atas).
Lain lagi pengalaman Susilawati, karyawati bank di daerah Senen. Ia punya pengalaman yang sangat menggelikan saat naik Transjakarta.
"Cowok-cowok itu kalau naik bus pakai parfum, dong. Bau-bau, memang sih tidak semua. Mana AC bus sering gak dingin, jadi baunya kemana-mana tuh keringat," kata Susi sambil tertawa.
Bahkan, suatu hari, Susi pernah hampir muntah saat dalam perjalanan pulang kerja.
"Gimana gak muntah, ada penumpang cowok yang kentut. Bau banget, seisi bus ngrasain semua, mungkin," kata Susi.
Berita Terkait
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Beban Subsidi Terlalu Besar, Pemprov DKI akan Menaikkan Tarif Transjakarta
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan
-
Aneh tapi Bikin Nagih: 10 Kombinasi Makanan 'Gak Masuk Akal' yang Ternyata Enak Banget
-
10 Hewan Aneh yang Sulit Dipercaya Ada, Eksplorasi Dunia Fauna dari Madagaskar hingga Amazon
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana