Suara.com - Pengusaha kaya asal Inggris, Richard Branson, jadi orang kesekian yang memohon kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memberikan grasi kepada para terpidana mati yang akan dieksekusi di Indonesia.
Branson, si pendiri grup usaha Virgin Group, hari Rabu (11/3/2015), mengatakan bahwa dirinya, bersama sejumlah anggota Global Commission on Drug Policy sudah menyurati Jokowi. Melalui surat tersebut, Branson menyebut rencana eksekusi hukuman mati kepada 11 terpidana mati warga asing sebagai bentuk hukuman yang barbar dan tidak manusiawi.
"Apa yang sudah kami pahami adalah, dengan menangani masalah narkoba sebagai masalah kesehatan, bukan sebagai masalah kriminal, dapat membantu menurunkan angka kematian akibat obat-obatan terlarang," kata Branson seperti dikutip ABC.
"(Langkah) itu membatasi penyebaran penyakit menular seperti HIV dan AIDS atau Hepatitis C, mengurangi kejahatan terkait obat-obatan, dan membantu orang-orang yang berjuang melawan kecanduan untuk bisa diterima kembali di dalam masyarakat," lanjut bos maskapai penerbangan Virgin Galactic itu.
Rencana eksekusi terhadap 11 terpidana mati, yang sebagian besar narapidana kasus narkoba, mendapat kecaman dari dunia internasional. Kecaman datang dari Australia, Prancis, Brasil, Filipina, Ghana, dan Nigeria.
Sejauh ini, Presiden Jokowi masih teguh dalam pendiriannya untuk tidak memberikan grasi. Kini, eksekusi belum juga dilaksanakan, sementara ada pula beberapa terpidana yang mengajukan banding ke PTUN. (Reuters)
Berita Terkait
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
4 Babak Kasus Narkoba Ammar Zoni: Kini Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam Hukuman Mati!
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Konten Kreator Bongkar Kebodohan Noel: Dari Hukuman Mati Koruptor ke Tes CPNS
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan