Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap proses rapat hak angket DPRD bisa transparan agar tidak muncul kecurigaan dari berbagai pihak, selain itu agar masyarakat juga bisa mengetahui bagaimana proses sesungguhnya penyampaian APBD 2015 ke Kementerian Dalam Negeri. Dalam waktu dekat, panitia hak angket berencana memanggil Tim 20 yang bertugas menyusun e-budgeting pada APBD.
Juru bicara tim Pansus Hak Angket, Inggard Joshua, bereaksi ketika menanggapi pernyataan Ahok. Ia menegaskan bahwa rapat panitia angket tidak pernah dilakukan secara tertutup.
"Humas pemda itu tiap ada rapat panitia angket dibuka untuk publik untuk umum. Jadi salah besar pernyataan itu," kata politisi Partai Nasional Demokrat, Rabu (11/3/2015).
Sebaliknya, Inggard menilai Ahok sedang memutarbalikkan fakta.
"Coba anda tanya (Ahok) pernah ga rapat ini ditutup untuk umum. Jangan memutarbalikkan fakta. Anda bisa meng-cover itu semua. Ketika dipanggil, gak ada yang ditutupi agar penyidikan transparan terbuka," kata dia.
"Direkam pun gak masalah. Makanya, jangan terus percaya dengan omong orang. Harus memberi perimbangan, bukan untuk menjatuhkan seseorang tapi untuk membuka proses kebenaran. Main buka bukaan saat angket. Supaya jelas potret bangsa kita. Jangan robohkan instigusi," Inggard menambahkan.
Sebelumnya, Ahok mengatakan bahwa dengan adanya tranparansi, diharapkan semuanya bisa berjalan baik.
"Saya harapkan apa yang sudah digembar-gemborkan kita semua bahwa angket untuk membuat semua (permasalahan menjadi) terang benderang ke publik bisa ditunjukkan dengan membuat semua rapat angket terbuka," kata Ahok.
Ahok juga meminta kepada tim hak angket DPRD untuk mengizinkan staf humas Pemerintah Jakarta merekam proses pertemuan-pertemuan terkait angket.
"Tidak ada satu detik pun yang tidak kami rekam dengan kamera. Saya sudah minta Humas Pemda juga untuk masuk (ke ruang rapat). Semoga tim angket mengizinkan (humas DKI merekam rapat) sesuai komitmen transparansi kita semua," katanya.
Berita Terkait
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!