Suara.com - Guru Besar Hukum Asia dan Direktur Pusat Hukum Indonesia Universitas Melbourne, Tim Lindsey, mengatakan bahwa Presiden Indonesia Jokowi Widodo (Jokowi) tetap akan mengeksekusi mati dua warga negara Australia, Andrew Chan Miuran Sukumaran.
Jokowi, kata Lindsey, membutuhkan sekutu politik untuk mengejar agenda antikorupsi, sehingga tidak akan memberikan grasi kepada duo "Bali Nine".
"Jokowi memiliki agenda membebaskan ratusan juta orang dari kemiskinan. Dia juga akan mengakhiri korupsi. Jadi, saat ini Pemerintahan Jokowi tengah berjuang. Dia butuh koalisi untuk meluruskan perjuangannya. Untuk itu dia tidak akan memberikan grasi," kata Lindsey, seperti dikutip dari laman news.com.au
"Pekerjaan Jokowi dikecam pada enam bulan pertama. Kecaman pertama karena kabinetnya diisi oleh orang-orang politik. Padahal saat kampanye dia menegaskan kalau kabinetnya akan diisi oleh profesiona," Tim menerangkan.
Selanjutnya, Jokowi juga dikecam karena konflik KPK dan Polri. "Masyarakat Indonesia khawatir kalau presidennya tidak mampu mengatasi korupsi," Tim menjelaskan.
"Jadi dia adalah presiden yang berada di antara kepungan politik. Pemerintahannya dipandang mengecewakan. Karena itu, dengan tidak memberikan grasi, Jokowi mengharapkan dukungan politik. Apalagi, kasus hukuman mati ini juga dipantau oleh seluruh masyarakat Indonesia," paparnya.
"Saat ini, semua orang Indonesia tahu siapa Andrew Chan dan Miuran Sukumaran. Jadi Jokowi akan melakukan tindakan yang tidak mengecewakan rakyatnya. Dia lebih peduli soal itu, daripada persepsi dan tekanan internasional," tuturnya.
Berita Terkait
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob