Suara.com - Perseteruan antara Gubernur Jakarta (Ahok) dan DPRD soal dana APBD Jakarta 2015 disesalkan oleh petugas kebersihan Dedi Rosyadi yang sehari-hari bertugas di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Lelaki asal Citayam, Depok, Jawa Barat, yang setiap hari akrab dengan bau sampah di kawasan Pasar Minggu itu merasa telah ditelantarkan.
Dia geram, karena gara-gara Ahok dan DPRD masih ‘berkelahi’, gajinya sudah sebulan tak dibayarkan menyusul dana APBD 2015 Jakarta yang belum disahkan.
“Ya kami tidak tahu politik ya mas. Tapi kami sangat menyesal dengan tindakan pemerintah yang hanya ingin beeantem tetapi tidak memperhatikan anak buahnya, seperti kami yang kecil ini. Mereka asyik bicara kesana-kemari, tetapi kami yang kerja ditempat yang bau, belum lagi begitu berat ditelantarkan,” seru Dedi saat berbincang dengan Suara.com di tengah waktu kerjanya, Kamis(12/3/2015).
Wajar saja Dedi kesal, sebagai petugas kebersihan yang hanya punya penghasilan tetap Rp2,7 juta perbulan ini, terpaksa hidup lebih irit lagi untuk menghidup istri dan dua orang anaknya yang sudah duduk di bangku SMP.
Sementara Ahok dan DPRD malah meributkan dana lebih dari 12 triliunan yang tak pernah terpikir di kepalanya.
Dedi yang mengaku sudah 10 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan itu mengaku, kalau dirinya dan sejumlah rekan sesama petugas kebersihan tak pernah mendapat libur kerja dengan jam kerja selama delapan jam sehari.
“Kita kerja delapan jam mas, tapi tidak semua waktu itu kita gunakan untuk bekerja, yang paling sibuk itu waktu pagi hari. Jam delapan harus sudah beres, biar setelahnya hanya bilas saja atau untuk kontrol saja,” ceritanya.
Atas alasan itulah dia berharap Ahok dan DPRD cepat akur agar gajinya bisa segera dibayarkan dan tak perlu berutang ke tetangganya untuk kebutuhan sehari-hari.
Akbar dengan tengik demi Jakarta
Dari pengamatan suara.com, Dedi dan sejumlah petugas kebersihan yang mengenakan rompi berwarna jingga tak mengenakan sarung tangan dan penutup hidung. Jadilah mereka mesti bertahan dengan bau tengik sampah yang menyengat setiap hari.
Di dekatnya masih stand by sebuah gerobak sampah yang merupakan salah satu perlengkapan waajibnya untuk memudahkan pengangkutan sampah yang sudah berbau tersebut ke tempat penmpungan sementara. Dari sana, barulah sampah itu diangkut ke TPA di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Pekerjaan belum berhenti sampai situ saja. Ada kalanya saat sedang isrtirahat mereka diganggu dengan sampah yang beterbangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis