Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mencabut izin operasional gedung pencakar langit yang tidak memenuhi standar sistem proteksi kebakaran. Hal ini menyusul temuan sebanyak 114 gedung yang sistem proteksinya tidak layak.
"Kita nggak kasih sertifikat layak fungsi. Harusnya nggak beroperasional," ujar Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Ahok mengungkapkan banyak pengelola gedung tinggi di Jakarta yang begitu mudah mendapatkan sertifikat operasional, namun banyak syarat yang sebetulnya tidak terpenuhi, salah satunya sistem hydrant.
Ahok telah menginstrusikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Subejo untuk evaluasi.
"Saya sudah minta dia (Pak Subejo) evaluasi. Yang tidak punya pengamanan yang benar, diabisin. Makanya feeling Jokowi dan saya itu bener. Waktu kami masuk, kita udah mikir ini kalau banyak korupsi manipulasi apa bener izin-izin semua sesuai? Terus gedung bertingkat kalau kebakaran, nolongnya gimana?" kata Ahok.
Pernyataan Ahok terkait dengan terbakarnya lantai bagian atas gedung Wisma Kosgoro, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kebakaran tersebut sulit ditangani petugas pemadam kebakaran, mengingat posisinya di lantai 16 ke atas.
Pemilik Wisma Kosgoro, Hayono Isman, membantah tuduhan bahwa gedungnya tidak mempunyai sistem dan alat antikebakaran yang baik.
Ahok mengaku alat pemadam kebakaran Bronto Sky Lift yang dapat menjangkau ketinggian 90 meter baru satu unit di Jakarta. Tanpa ada sistem pemadam internal gedung yang bagus, diyakini proses pemadaman kebakaran di gedung tinggi kurang maksimal.
"Karena kita nggak pernah punya (alat) pemadam yang tinggi (Bronto Sky lift). Makanya kami putuskan beli. Untung aja kemarin itu yang kami baru beli sudah bisa dipakai sampai 90 meter," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan