Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempertanyakan sebagian anggota DPRD DKI Jakarta yang belum memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Itu juga jadi persoalan. Selama ini nuduh saya KKN, CSR, Ahok Center dari 2013. DPRD tuh lapor dulu deh harta kekayaannya. Jangan naik Range Rover, Lamborghini, tapi NPWP pun kagak punya gimana dong. Sudah NPWP pajak nggak punya," ujar Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Tak hanya, itu, Ahok juga menyindir Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung lantaran pada saat pembahasan APBD 2015 hasil evaluasi Kemendagri kemarin mengritik anggaran operasional wali kota sebesar Rp3 miliar.
"Terus sekarang dikritik biaya operasionalnya wali kota Rp3 miliar. Segitu mah nggak bisa beli Range Rover atau Lamborghini," kata Ahok.
Lulung adalah anggota Fraksi PPP yang Agustus 2014 lalu ramai diperbincangkan karena datang ke gedung dewan membawa mobil Lamborghini Gallardo Superleggera A/T berwarna hijau keluaran tahun 2013 dengan pelat nomor B 1285 SHP.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara tim anggaran pemerintah daerah dan badan anggaran DPRD pada Rabu (18/3/2015), Lulung mempertanyakan dana operasional Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang per tahun mencapai Rp3 miliar. Hal tersebut diketahui Lulung setelah membaca hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri terhadap APBD.
"Ada banyak sekali nih operasional wali kota Rp3 miliar per tahun. Operasional doang tuh, bukan program. Emang ganti baju berapa kali? Banyak banget nih. Buset dah," ujar Lulung kepada Anas di ruang Rapat evaluasi APBD di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Ketika itu, Ahok menjelaskan bahwa pengalokasian biaya operasional wali kota di APBD 2015 untuk seluruh wali kota.
"Rp3 miliar di wali kota itu untuk pekerja harian lepas (PHL) karena kita nggak mau lagi pakai outsourcing. Dulu keamanan tukang kan pakai outsourcing, orang digaji di bawah UMP. Saya nggak mau semua harus kontrak individual saja," kata Ahok. "Nah itu alokasi duit di situ termasuk alat tulis kantor di situ. Rp3 miliar mah kecil dong satu wali kota, ini dinamakan operasional bukan dikantongin kepribadiannya dia. Uang operasional wali kota segala macam untuk ke kawinan pakai duit saya Rp50 juta, saya kasih. Saya bagi."
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim