Suara.com - Kepolisian Resor Kota Pontianak mengakui kesulitan dalam mengungkap motif pembunuhan Tari Arizona (25), pegawai negeri sipil Pengadilan Tinggi Pontianak.
"Hingga saat ini kami belum menemukan motif dan pelaku pembunuhan Tari Arizona, karena hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) belum memberikan gambaran seutuhnya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris (Pol) Andi Yul di Pontianak seperti dilansir Antara, Jumat (20/3/2015).
Dia menjelaskan dari hasil olah TKP, ditemukan dua bekas bungkusan nasi, satu bungkus martabak telur, dan tiga bungkus bekas es teh.
"Atas temuan itu, kami telah melakukan pemeriksaan ulang terhadap rumah makan tempat Tari biasa membeli makanan, diketahui nasi itu dibeli, Senin (9/3), sehingga kecurigaan kami korban sempat makan malam bersama sebelum meninggal masih belum bisa dipastikan," ungkapnya.
Terkait hilangnya Rudi, karyawan pencuci motor di tempat usaha Jaka Suryana, paman korban, Polresta Pontianak masih belum bisa memastikan keberadaannya.
"Keberadaan Rudi hingga saat ini belum diketahui. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Polres Ketapang, yang menyatakan Rudi bukan residivis," ujar Andi.
Menurut dia, Polresta Pontianak dan Polres Ketapang masih berkonsentrasi mencari Rudi. Dari Rudi, polisi berharap mendapat banyak keterangan terkait kasus pembunuhan Tari.
Sementara untuk dugaan perampokan dalam kasus ini tidak kuat, karena tidak ditemukan barang yang hilang, kecuali motor Yamaha Mio milik korban dan dua telepon seluler korban, yang harganya tidak mahal.
"Sebuah telepon seluler yang mahal milik korban, malah luput dari pelaku. Kami juga tidak menemukan tanda-tanda upaya masuk ke rumah korban secara paksa, sehingga kecurigaan mengarah pada teman pria korban," jelasnya.
Sebelumnya, Rabu (11/3/2015), korban pertama kali ditemukan pamannya, Jaka sekitar pukul 07.24 WIB, dalam keadaan tangan terikat, mulut di lakban, tidak menggunakan baju, di ruang tamu rumah korban, di Jalan Tani Makmur, No. 09, Kecamatan Pontianak Selatan.
Dari hasil olah di TKP, ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di bagian kepala korban, dan kekerasan lainnya di bagian tubuh mayat tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Eks Direktur Pertamina Ungkap Tujuan Sewa TBBM Merak: Benarkah Hanya Buat Stok BBM Nasional?
-
KPK Selidiki Dugaan Aliran Uang dan Mobil Mewah dari Heri Gunawan ke Fitri Assiddikk
-
"Saya Diancam Copot!" Pengakuan Eks Bos Pertamina di Bawah Tekanan Riza Chalid dan Karen Agustiawan
-
Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Hadirkan Dua Eks Direktur sebagai Saksi
-
IHSG Tembus Rekor 8.000, Presiden Prabowo: Ini di Luar Dugaan
-
BEM SI: Banyak Program Pemerintah yang Ditulis Bagus, Tapi dalam Realisasinya Kacau
-
Komisaris Utama Transjakarta Ungkap Langkah Internal Usai Orasi Muhammad Ainul Yakin Viral
-
Prabowo Alihkan Dana Korupsi Rp 13,2 T untuk Beasiswa LPDP dan 'Berburu' Anak Jenius
-
Amnesty: HAM Alami Kemunduran Serius di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Koalisi Sipil soal Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Militeristik dan Gagal Sejahterakan Rakyat