Suara.com - Kepolisian Resor Kota Pontianak tengah memburu seorang pria hingga keluar Kota Pontianak, karena diduga kuat merupakan kunci dari pembunuhan Tari Arizona (25).
"Pria tersebut diyakini mempunyai kaitan dengan kasus pembunuhan Tari Arizona. Namun, identitasnya tidak bisa kami ungkapkan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris (Pol) Andi Yul di Pontianak, Jumat (13/3/2015).
Ia menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya sudah mengumpulkan beberapa bukti di antaranya lakban yang melilit mulut dan tangan korban, serta balok kayu yang diduga kuat merupakan alat yang digunakan untuk memukul bagian kepala korban.
"Tim penyidik telah memeriksa enam saksi dalam kasus pembunuhan janda beranak satu itu, tetapi belum ada penetapan tersangka," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kasatreskrim Polresta Pontianak menyatakan dari hasil otopsi diduga kuat Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, dibunuh Rabu (11/3/2015) dengan cara dicekik.
"Dokter forensik memperkirakan, cekikan dan banyaknya darah yang keluar dari tubuh korban, sama-sama menyebabkan kematian korban, selain itu, korban juga dipukul dengan benda tumpul di bagian kepala," kata Andi.
Dugaan korban dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul dengan benda tumpul juga diperkuat dari keterangan saksi, Munade (46) salah seorang tetangga korban, mengaku mendengar keributan di rumah korban, katanya.
Munade menyatakan, dirinya mendengar ribut-ribut di rumah korban sekitar pukul 1.30 WIB dinihari, Rabu (11/3/2015), setelah itu saya tidak dengar lagi, karena hari itu hujan turun dengan deras.
Walau demikian, Munade tidak bisa merinci dengan jelas suara ribu-ribut tersebut. "Soalnya, korban biasanya kalau sedang terima telepon juga suka ribut, sehingga tidak heran," katanya.
Sebelumnya, Rabu (11/3/2015) korban pembunuhan pertama ditemukan oleh pamannya, Jaka sekitar pukul 07.24 WIB, dalam keadaan tangan terikat, mulut di lakban, tidak menggunakan baju, di ruang tamu rumah korban, di Jalan Tani Makmur, No. 09, Kecamatan Pontianak Selatan.
Dari hasil pengolahan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di bagian kepada korban, dan kekerasan lainnya di bagian tubuh mayat tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK