Suara.com - Kepolisian Jerman menggeledah rumah Andreas Lubitz, (27), kopilot Jerman yang mengendalikan pesawat Germanwings sesaat sebelum jatuh. Penggeledahan dilakukan untuk mencari petunjuk apa latar belakang tragedi nahas yang menimpa pesawat rute Barcelona-Duesseldorf tersebut.
Jaksa penuntut umum Marseille, Prancis, Brice Robin, menyatakan bahwa Lubitz sengaja mengunci dirinya di dalam kokpit pesawat bernomor penerbangan 9525 itu. Kemudian, dengan sengaja, ia menabrakkan pesawat ke Pegunungan Alpen sehingga menewaskan seluruh penumpang dan kru, termasuk dirinya yang berjumlah 150 orang.
Robin belum mengetahui apa motif di balik aksi mengejutkan yang dilakukan Lubitz. Kopilot muda itu mengunci diri, mencegah sang kapten pilot masuk, lalu dengan sengaja membuat pesawat menukik turun dengan kecepatan rata-rata 3.000 kaki per menit.
Pihak berwajib Prancis dan Jerman mengatakan, tidak ada indikasi bahwa Lubitz adalah seorang teroris, namun mereka tidak memberikan teori lain untuk menjelaskan alasan si kopilot menabrakkan pesawat. Sejumlah kenalan menggambarkan Lubitz sebagai lelaki ramah yang tidak menunjukkan sikap berbahaya.
"Lubitz bertindak atas alasan yang tidak dapat kami pahami untuk saat ini namun tampaknya ia punya niat untuk menghancurkan pesawat ini," kata Jaksa Brice Robin.
Menurut Robin, membuat pesawat mengurangi ketinggian dengan cepat adalah aksi yang dilakukan hanya atas dasar kesengajaan.
"Ia tidak punya alasan untuk mencegah pilot yang memegang kendali (kapten pilot) untuk kembali ke dalam kokpit. Ia tidak punya motif untuk tidak menjawab pertanyaan petugas pengedali lalu lintas udara yang memberitahukan bahwa ia kehilangan ketinggian," sambung Robin.
Suara sang kapten pilot, yang keluar dari kokpit, kemungkinan untuk menggunakan toilet, terdengar di rekaman suara kokpit. Ia mencoba masuk ke dalam kokpit namun tidak dibukakan pintu.
"Anda dapat mendengarnya memukul pintu untuk mendobrak pintu," ujar Robin.
Para penumpang tidak menyadari bahwa maut ada di depan mereka.
"Hanya menjelang akhir Anda mendengar teriakan-teriakan. Mereka mati seketika, pesawat itu hancur berkeping-keping," katanya lagi. (Reuters)
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra