Suara.com - Seorang korban dugaan tindak penganiayaan atas nama Eko Saputra (20) yang jatuh ke sungai setelah dianiaya pelaku Fj (20), pada Minggu (5/4/2015) ditemukan tewas mengambang di Sungai Ogan, Desa Karangdapo, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Informasi di lapangan, korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB, berjarak satu kilometer ke bagian hilir Sungai Ogan dari titik jatuh. Saat ditemukan warga Desa Karangdapo, kondisi korban sudah sangat memprihatinkan, menebar bau tak sedap setelah 39 jam terendam di dalam air.
Kepala Desa Karangdapo, Syamsir Alamsyah, didampingi Sekretaris Desa Mustafa, di Baturaja, mengatakan bahwa korban pertama kali ditemukan Muhidin, warga Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan. Muhidin mengaku saat itu dia hendak mencari ikan di sungai, dan melihat benda mencurigakan.
Setelah didekati dan diamati Muhdin, jelas Syamsir lagi, ternyata itu adalah jenazah Eko. Sang warga pun lantas melaporkan penemuan tersebut ke pihak Polsek Peninjauan, yang kemudian melakukan evakuasi mayat korban.
"Mayat Eko langsung dievakuasi, dilarikan ke Puskesmas Peninjauan dengan menggunakan mobil patroli polisi," kata Syamsir.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Peninjauan, Helmi, didampingi dua dokter yakni Shinta dan Ervine, menerangkan bahwa dari hasil pemeriksaan, pada jenazah korban ditemukan tanda-tanda kekerasan. Salah satunya adalah luka memar di bagian muka yang diduga akibat benturan benda tumpul.
"Selain memar di bagian muka, kening dan pipi, gigi korban juga habis," terang dr Shinta.
Kapolsek Peninjauan, Iptu Syafaruddin, yang didampingi Kanit Reskrim Brigpol D Maryanto, juga mengonfirmasi penemuan jenazah korban. Pihaknya menurutnya akan melanjutkan proses penyidikan terhadap kasus yang menimpa Eko.
Sementara itu sebelumnya, pada Sabtu (4/5) malam, jajaran Polsek Peninjauan telah mengamankan Fj (20), warga Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan, sebagai tersangka pelaku penganiayaan terhadap korban Eko.
"Pelaku ditangkap di rumah salah satu keluarganya di Desa Bandaragung, Kecamatan Peninjauan," ujar Syafaruddin pula. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?