Suara.com - Sedikitnya 12 anak buah kapal asal Myanmar yang bekerja untuk PT. PBR telah melapor ke Pos Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru, untuk dipulangkan ke negara asal mereka.
"Mereka melaporkan diri setelah mendengar kabar ratusan rekannya sesama ABK yang juga bekerja untuk PBR telah dievakuasi ke Tual untuk proses pemulangan ke negara asal," kata Kepala Stasiun PSDKP Tual Mukhtar di Tual, Senin (6/4/2015.
Menurut dia, informasi dari Pos PSDKP Dobo menyatakan masih ada 18 ABK asal Myanmar yang masih berada di Pulau Benjina dan juga ingin pulang ke negara mereka.
"Rencananya besok mereka sudah dibawa ke Dobo," kata Mukhtar.
Ia menyatakan perintah untuk mengevakuasi 30 ABK asal Myanmar itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal PSDKP Asep Burhanudin, yang memimpin tim investigasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ke Benjina, menyusul laporan investigasi Associated Press tentang dugaan perbudakan ABK Asing oleh PBR di Kepulauan Aru.
Dalam laporannya, Associated Press menyatakan ada penjara dan kuburan massal di Pulau Benjina yang diduga berisi jenazah ABK asing yang meninggal dunia di sana.
Tim investigasi dari KKP, kata Mukhtar, dalam penelusuran selama dua hari telah menemukan bukti-bukti yang mengindikasikan kebenaran pemberitaan media asing tersebut.
"Ditambah lagi ada pengakuan dari sejumlah ABK yang mengaku mengalami tindakan kekerasan dan kerja paksa oleh para tekong di kapal-kapal ikan milik PBR," kata Mukhtar.
Evakuasi 30 ABK asal Myanmar dari Dobo ke Tual akan dilakukan PSDKP Tual dengan menggunakan dua kapal pengawas dan dibantu kapal TNI Angkatan Laut.
Sebelumnya, PSDKP Tual dibantu TNI AL pada Jumat (3/4/2015) telah mengevakuasi 319 ABK asal Myanmar, Laos dan Kamboja dari Benjina ke Tual.
Para ABK itu ditampung di Pelabuhan Perikanan Tual, menanti proses pemulangan mereka ke negara masing-masing. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!