Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta maaf atas pemblokiran sejumlah situs media Islam.
Hal itu dikatakan oleh pengelola situs www.arrahmah.com, Muhamad Jibriel, usai rapat tertutup dengan perwakilan Kemenkominfo di gedung Serbaguna, Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/4/2015).
"Seharusnya mereka meminta kita untuk mengklarifikasi terlebih dahulu, tidak asal main tutup-tutup saja, kan prosedurnya ada. tetapi, untuk kejadian penutupan ini, mereka sudah meminta maaf atas kesewenangan mereka selama ini," kata Muhamad.
Muhamad menambahkan ketika ditanyakan konten mana yang dikategorikan radikal oleh pemerintah, Kemenkominfo tidak memberikan penjelasan.
"Tuduhan radikal itu harus ada reason atau alasannya, kalau tidak ada, apa jadi dasarnya. namun, kata perwakilannya tadi, Pak Menteri sudah berjanji tidak akan melakukan tindakan semena-mena seperti itu lagi," katanya.
Setelah menyampaikan permintaan maaf, Muhamad belum dapat memastikan apakah pemblokiran terhadap situsnya dibuka kembali atau tidak.
"Ya memang rapat hari ini sebenarnya untuk meminta menormalkan kembali situs yang sudah diblokir tersebut, namun kita tunggu saja hasil panelnya, pada hari Kamis (9/4.2015) mendatang," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka