Suara.com - Sejauh ini, belum ada orang yang dijadikan tersangka oleh polisi terkait kasus ledakan yang terjadi di Jalan Jatibunder VII, RT 16/9, Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Sementara ini kita menganggap yang menjadi korban (empat orang) adalah korban, belum sampai ke sana (tersangka)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, Kamis (9//42015).
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan yang terjadi pada Rabu (8/4/2015) sekitar jam 14.15 WIB itu mengakibatkan empat korban terluka dan saat ini mereka dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Mereka adalah Feri Andiyanto (31) asal Indramayu yang tinggal di Jalan Jabun RT 16/09 Kebon Kacang, Amir (30) asal Tasikmalaya yang tinggal di Jalan Jabun III RT 6/9 Kebon Kacang, Asep Samsudin (67) asal Garut yang tinggal di Jalan Jabun VII RT 16/9 Kebon Kacang, dan Rustam alias Suro yang juga tinggal di Kebon Kacang.
Rikwanto menambahkan potensi korban menjadi tersangka bisa saja terjadi. Berdasarkan pola yang terjadi selama ini, sebagian besar korban dari ledakan bom yang posisinya paling dekat dengan sumber ledakan merupakan pelaku. Rikwanto menyebutkan salah satu contoh, ledakan bom di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
"Walaupun banyak dalam kasus-kasus seperti ini kebanyakan orang-orang yang berada dekat dengan ledakan tersebut kadang-kadang korban dan juga tersangka, seperti bom JW marriot, dan lain-lain," Rikwanto menambahkan.
Tapi untuk sekarang, polisi belum mengambil kesimpulan, mengingat proses investigasi terhadap ledakan di Kebon Kacang masih berlangsung.
"Sementara ini kita kumpulkan semua informasi yang berasal dari berbagai pihak, termasuk dari korban yang berada di RS Kramatjati, nanti kita analisa dengan teman-teman yang ada," kata dia.
Ledakan di Kebon Kacang menggemparkan warga. Suara ledakan sangat keras terdengar, bahkan menggetarkan rumah warga yang berada di sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Dari TKP, polisi menemukan buku karangan Taufiq Ismail berjudul warna merah "Katastofi Mendunia" dengan sub judul Marxisma, Leninisma, Stalinisma, Maoisma, dan Narkoba.
Buku disita bersamaan dengan barang bukti lain, seperti 49 bungkusan plastik warna hitam berisi benda berukuran bola tenis, serpihan paku, dan empat galon air minum.
Sejauh ini, polisi belum menyimpulkan apakah ledakan ini ada kaitannya dengan kegiatan teroris atau tidak.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengaitkan peristiwa ledakan di Jalan Jati Bunder VII, RT 16/9, Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan aksi teroris.
Menurut Neta, peristiwa itu menunjukkan bahwa sesulit dan sekecil apapun peluangnya, kelompok radikal tetap berusaha menebar teror. Peristiwa ini, katanya, sekaligus menunjukkan para teroris semakin kesulitan mendapat bahan peledak, tapi tetap menciptakan modus baru dan bahan peledak baru, yakni bom lempar.
Dari pendataan IPW, kata Neta, kasus Kebon Kacang adalah modus baru kedua yang dipertontonkan kelompok radikal di tahun 2015. Pertama adalah ledakan di gedung ITC Depok, Jawa Barat. Tujuan yang ingin dicapai adalah efek kebakaran hebat, tapi untungnya gagal, kata Neta, Kamis (9/4/2015).
"Kedua, ledakan di Tanah Abang. Efek yang ingin dicapai adalah ledakan kecil, tapi di banyak tempat, yang melukai korban dengan tebaran paku. Untungnya, Polri berhasil dengan cepat menyita puluhan bom lempar tersebut," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!