Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menceritakan alasan dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan Kongres IV PDI Perjuangan pada 9 - 12 April 2015. Menurutnya, Bali bukan hanya sebagai penyangga kekuatan partai, tapi memiliki landasan historikal tersendiri untuk partai yang identik dengan warna merah ini.
"Sejarah PDI Perjuangan ditorehkan kembali di Bali. Di tempat inilah, lima tahun yang lalu, jalan ideologi kita canangkan. Dari tempat ini pula tekad partai untuk memperjuangkan dan membumikan ide, gagasan, pemikiran dan cita-cita bapak bangsa kita, Bung Karno, untuk terus dikumandangkan," kata Megawati mengawali pidato sambutan pembukaan Kongres, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4/2015).
"Bali tidak hanya menjadi tiang penyangga kekuatan Partai. Di Pulau Dewata inilah aksara api kesejarahan Partai dituliskan. Aksara kesejarahan berwarna merah membara, yang justru terlihat semakin terang, ketika rintangan kegelapan menghadang," tambahnya.
Megawati menyambung, di tempat ini pula suluh perjuangan partai dinyalakan menjadi api perjuangan yang tidak akan pernah padam. Perjuangan ini yang membawa PDI Perjuangan unggul dalam Pemilu 2014.
"Kekuatan inilah yang menciptakan energi juang, sehingga akhirnya, PDI Perjuangan dipercaya rakyat menjadi pemenang pemilu legislatif dan sekaligus pemilu presiden tahun 2014. Kemenangan itu meyakinkan kita semua, bahwa jalan yang kita tempuh adalah benar," kata Megawati.
Dalam Kongres kali ini tampak hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beserta sejumlah menterinya. Di antaranya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki H, Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly, serta Menteri Agraria Ferry Mursidan Baldan.
Kemudian, Menteri Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menggunakan blazer berwarna merah.
Ada pula sejumlah petinggi partai lain sebagai undangan, di antaranya Ketua Umum PPP Romahurmuzziy (Romi), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum Hanura Wiranto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Namun, Zulkifli tidak menggunakan baju partai seperti Romi dan Cak Imin.
Untuk diketahui, Kongres IV PDI Perjuangan ini dilaksanakan di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar mulai dari 9 April hingga 12 April. Kongres ini akan melanjutkan hasil Rakernas IV Semarang pada tahun lalu yang mengusulkan supaya Megawati Sukarnoputri menjadi Ketua Umum lagi untuk periode 2015-2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru