Adriansyah. (dpr.go.id)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan jika politisi PDI Perjuangan Adiansyah diduga terlibat kasus korupsi pertambangan. Dia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bali.
Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP menjelaskan OTT itu dilakukan kepada 2 pelaku lainnya di tempat berbeda. Penangkapan itu terkait Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP).
"Perlu kami jelaskan bahwa ini diduga berkaitan dengan pemberian izin di sebuah lokasi di Kalimantan. Belum bisa disebut secara detil. Ini karena simpang siur terkait hal yang berbeda. Ini terkait SIUP," kata Johan Budi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat(10/4/2015).
Menurutnya, tiga pelaku yang ditangkap oleh penyidik KPK tersebut berinisial A dan AK. Mereka ditangkap di di Swiss Belhotel, Sanur, Bali pukul 18.45 WITA. Sementara satunya lagi berinisial AH yang ditangkap di Lobby Hotel Senayan, Jakarta Selatan pada pukul 18.49 WIB, Kamis(9/4/2015).
Dia pun menjelaskan bahwa pelaku berinisial A adalah seorang Mantan Bupati salah satu Kabupaten di Kalimatan Selatan dan sekarang menjadi anggota DPR RI di Komisi IV. Sementara AK menurutnya adalah seorang yang bertugas sebagai pengantar atau mesengger dan AH sendiri adalah seorang pengusaha.
"Ketiganya adalah yang berinisial A mantan Bupati yang sekarang juga berstatus anggota DPR. Selain itu ada AK ini semacam messenger dan juga ada seseorang pengusaha AH," Johan menambahkan.
Menurutnya saat ini ketiga pelaku tersebut sudah berada di Gedung KPK dan akan menjalani pemeriksaan selama 1×24 jam. Dengan demikian belum diketahui apakah ketiganya langsung ditahan atau sebaliknya, masih brgantung pada hasil penyelidikan para penyidik KPK.
Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP menjelaskan OTT itu dilakukan kepada 2 pelaku lainnya di tempat berbeda. Penangkapan itu terkait Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP).
"Perlu kami jelaskan bahwa ini diduga berkaitan dengan pemberian izin di sebuah lokasi di Kalimantan. Belum bisa disebut secara detil. Ini karena simpang siur terkait hal yang berbeda. Ini terkait SIUP," kata Johan Budi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat(10/4/2015).
Menurutnya, tiga pelaku yang ditangkap oleh penyidik KPK tersebut berinisial A dan AK. Mereka ditangkap di di Swiss Belhotel, Sanur, Bali pukul 18.45 WITA. Sementara satunya lagi berinisial AH yang ditangkap di Lobby Hotel Senayan, Jakarta Selatan pada pukul 18.49 WIB, Kamis(9/4/2015).
Dia pun menjelaskan bahwa pelaku berinisial A adalah seorang Mantan Bupati salah satu Kabupaten di Kalimatan Selatan dan sekarang menjadi anggota DPR RI di Komisi IV. Sementara AK menurutnya adalah seorang yang bertugas sebagai pengantar atau mesengger dan AH sendiri adalah seorang pengusaha.
"Ketiganya adalah yang berinisial A mantan Bupati yang sekarang juga berstatus anggota DPR. Selain itu ada AK ini semacam messenger dan juga ada seseorang pengusaha AH," Johan menambahkan.
Menurutnya saat ini ketiga pelaku tersebut sudah berada di Gedung KPK dan akan menjalani pemeriksaan selama 1×24 jam. Dengan demikian belum diketahui apakah ketiganya langsung ditahan atau sebaliknya, masih brgantung pada hasil penyelidikan para penyidik KPK.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon