Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat diserahi cenderamata dalam penutupan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Sabtu (11/4/2015). [Suara.com/Bagus Santosa]
Baca 10 detik
"Sampaikan salam saya ke daerah. Dan kita harus segera bekerja," ujar Megawati dalam pidatonya, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (11/4).
Dalam pidatonya, Megawati menyerukan agar seluruh kader PDI Perjuangan menjalankan peran dan kewajibannya, mengawal serta memastikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan efektif sesuai dengan garis perjuangan partai.
Selain itu, Megawati juga meminta supaya seluruh kader melaksanakan gerakan revolusi mental. Hal itu menurutnya supaya bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang dihormati oleh negara lain.
"Kita bangsa merdeka. Tapi, kemalasan dan kebodohan masih menancap dalam diri kita," kata Megawati.
Di tengah pidato, Megawati pun sempat melontarkan sejumlah guyonan yang mengundang riuh tawa ribuan peserta kongres. Dia antara lain sempat mencurahkan isi hati dan harapannya, agar media massa dapat membantu membangkitkan rasa optimisme bangsa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan negara.
"Saya punya cerita. Ada orang Batak dan Madura yang bertengkar. Yang orang Madura bilang, 'Hei, besi saja aku makan.' Dan yang orang Batak bilang, 'Kalau tidak ada undang-undang, saya sudah makan orang,'" tutur Megawati, yang disambut riuh tawa peserta kongres.
"Saya pernah ke Wamena, ke sana (kan) bisanya naik pesawat. Di sana ada dua lorong. Karena di sana berkabut, pilot itu bilang, 'Kita lewati kabut atau kita jatuh,'" katanya lagi, yang disambut tepuk tangan hadirin.
"Ini... apa itu namanya, stand up comedy," sambung Megawati, yang segera pula disambut tawa para kadernya.
Dalam prosesi penutupan kongres ini, juga ada acara penyerahan cenderamata dari panitia acara. Dalam hal ini, I Wayan Koster selaku Ketua Panitia Kongres, memberikan sebuah lukisan untuk Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020, Megawati Soekarnoputri.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!