Ratusan personel TNI saat mengikuti apel pasukan pemukul reaksi cepat, di Mako Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3/2015). [Antara]
Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diberi tugas khusus untuk mengamankan jalannya perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dan Jakarta.
Hanya saja, ada persoalan dana yang hingga saat ternyata ini masih kurang, lantaran belum semuanya dicairkan. Meski begitu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut, pasalnya masih ada dana cadangan yang bisa digunakan untuk kepentingan itu.
"(Soal) Dana yang belum turun, ada dana cadangan. Itu tidak masalah. Kita akan memberikan yang terbaik bagi tamu-tamu. Yang penting, TNI dan Polri siap. TNI (juga) akan menyiapkan pasukan cadangan," ungkap Moeldoko, di Silang Monas, Rabu (15/4/2015) pagi.
Untuk memberikan pengamanan kepada tamu asing tersebut, Moeldoko menegaskan bahwa standar-standar bakunya sudah jelas. Pelaksanaannya menurutnya bisa dengan menggunakan jalur darat, laut, maupun udara. Hal itu semata-semata agar tidak ada yang menodai berlangsungnya perhelatan akbar negara-negara Asia dan Afrika tersebut.
"Keamanan untuk kepentingan kepala negara, kita mengikuti standar yang baku, sehingga tidak boleh ada gangguan sedikit pun. Saya yakin sepenuhnya, sudah mempersiapkan dengan penuh di Bandung dan di Jakarta. Untuk mengamankan dua tempat tersebut, nanti lewat udara dan laut, itu kita lakukan," tambahnya.
Sementara untuk berkoordinasi dengan pengamanan yang berasal dari negara lain, Moeldoko mengaku bahwa hal tersebut tentu harus dilakukan. Hal itu pun tentu menurutnya disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan.
"Koordinasi dengan pengamanan dari negara lain, itu sudah ada standar yang baku. Yang jelas ada yang harus dikomunikasikan. Misalnya, kalau tamunya pakai pesawat pribadi, bagaimana kita mengaturnya, tempat parkirnya," tutup Moeldoko.
Hanya saja, ada persoalan dana yang hingga saat ternyata ini masih kurang, lantaran belum semuanya dicairkan. Meski begitu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut, pasalnya masih ada dana cadangan yang bisa digunakan untuk kepentingan itu.
"(Soal) Dana yang belum turun, ada dana cadangan. Itu tidak masalah. Kita akan memberikan yang terbaik bagi tamu-tamu. Yang penting, TNI dan Polri siap. TNI (juga) akan menyiapkan pasukan cadangan," ungkap Moeldoko, di Silang Monas, Rabu (15/4/2015) pagi.
Untuk memberikan pengamanan kepada tamu asing tersebut, Moeldoko menegaskan bahwa standar-standar bakunya sudah jelas. Pelaksanaannya menurutnya bisa dengan menggunakan jalur darat, laut, maupun udara. Hal itu semata-semata agar tidak ada yang menodai berlangsungnya perhelatan akbar negara-negara Asia dan Afrika tersebut.
"Keamanan untuk kepentingan kepala negara, kita mengikuti standar yang baku, sehingga tidak boleh ada gangguan sedikit pun. Saya yakin sepenuhnya, sudah mempersiapkan dengan penuh di Bandung dan di Jakarta. Untuk mengamankan dua tempat tersebut, nanti lewat udara dan laut, itu kita lakukan," tambahnya.
Sementara untuk berkoordinasi dengan pengamanan yang berasal dari negara lain, Moeldoko mengaku bahwa hal tersebut tentu harus dilakukan. Hal itu pun tentu menurutnya disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan.
"Koordinasi dengan pengamanan dari negara lain, itu sudah ada standar yang baku. Yang jelas ada yang harus dikomunikasikan. Misalnya, kalau tamunya pakai pesawat pribadi, bagaimana kita mengaturnya, tempat parkirnya," tutup Moeldoko.
Komentar
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Tolak Komisi 10 Persen, URC Bergerak Awasi Perpres Ojol: Harus Adil, Jangan Timpang!
-
OTT Bupati Ponorogo: Segini Total Kekayaan Sugiri Sancoko yang Terungkap!
-
OTT Ponorogo: KPK Bawa Orang Kepercayaan Bupati Sugiri Sancoko ke Jakarta
-
Tragis! Aksi Heroik Berujung Maut, Hansip di Cakung Jaktim Tewas Didor Maling Motor
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
-
Kapolri Aktif dan Mantan Masuk Daftar Anggota Komisi Reformasi Polri, Prabowo Ungkap Alasannya
-
Nekat Tabrak Maling Bersenpi usai Kepergok Beraksi, Hansip di Cakung Jaktim Ditembak
-
Ketua MPR Ahmad Muzani Prihatin Ledakan di SMAN 72: Desak Polisi Ungkap Motif
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko