Ilustrasi live sex [Shutterstock]
Prostitusi online atau sarana pekerja seks komersial (PSK) menjajakan diri lewat dunia maya bukan barang baru. Prostitusi online sudah marak di Amerika sejak tahun 1990-an.
Saat itu layanan internet terus berkembang. Sejalan dengan perkembangan itu, industri prostitusi pun memasuki era baru.
Terutama saat video porno sudah bisa ditonton di internet. Lainnya muncul situs-situs porno yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun. Pengamat Media Sosial dari Public Virtue Indonesia, John Muhammad mengatakan saat itu dimulai para PSK jual diri di dunia maya.
"Ini sudah marak di luar negeri. Tahun 90-an sudah mulai. Bersamaan dengan penggunaan kartu kredit online," jelas Muhammad saat berbincang dengan suara.com, Selasa (15/4/2015).
Di Indonesia, baru pada tahun 2013 prostitusi online marak. Banyak media sosial yang memberikan ruang untuk PSK menjajakan diri secara terbuka. Dimulai dari Friendster, Facebook, dan saat ini Twitter.
"Media sosial memungkinkan orang tehubung secara langsung," jelasnya.
Namun awal kemunculannya, prostitusi online di Indonesia berkembang dalam forum tertutup. Di mana anggota media sosial itu harus mendaftar untuk menjadi anggota. Bahkan harus melalui izin jika ingin berteman satu sama lain.
"Mereka fokus pada forum tertutup, harus dengan mendaftar anggota dengan melewatu prosedur tertentu," kata dia.
Namun ada prostitusi online yang sederhana, yaitu menggunakan fasilitas aplikasi 'chatting' seperti WhatsApp, Line, BlackBerry Messenger, dan aplikasi lainnya. Di aplikasi itu, PSK bisa mengumpulkan pelanggannya dalam satu grup.
"Di sana transaksi lebih tertutup dan lebih privasi. Terbayang perkembangannya. Bukan tidak mungkin ini akan terus berkembang," kata John.
Saat itu layanan internet terus berkembang. Sejalan dengan perkembangan itu, industri prostitusi pun memasuki era baru.
Terutama saat video porno sudah bisa ditonton di internet. Lainnya muncul situs-situs porno yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun. Pengamat Media Sosial dari Public Virtue Indonesia, John Muhammad mengatakan saat itu dimulai para PSK jual diri di dunia maya.
"Ini sudah marak di luar negeri. Tahun 90-an sudah mulai. Bersamaan dengan penggunaan kartu kredit online," jelas Muhammad saat berbincang dengan suara.com, Selasa (15/4/2015).
Di Indonesia, baru pada tahun 2013 prostitusi online marak. Banyak media sosial yang memberikan ruang untuk PSK menjajakan diri secara terbuka. Dimulai dari Friendster, Facebook, dan saat ini Twitter.
"Media sosial memungkinkan orang tehubung secara langsung," jelasnya.
Namun awal kemunculannya, prostitusi online di Indonesia berkembang dalam forum tertutup. Di mana anggota media sosial itu harus mendaftar untuk menjadi anggota. Bahkan harus melalui izin jika ingin berteman satu sama lain.
"Mereka fokus pada forum tertutup, harus dengan mendaftar anggota dengan melewatu prosedur tertentu," kata dia.
Namun ada prostitusi online yang sederhana, yaitu menggunakan fasilitas aplikasi 'chatting' seperti WhatsApp, Line, BlackBerry Messenger, dan aplikasi lainnya. Di aplikasi itu, PSK bisa mengumpulkan pelanggannya dalam satu grup.
"Di sana transaksi lebih tertutup dan lebih privasi. Terbayang perkembangannya. Bukan tidak mungkin ini akan terus berkembang," kata John.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD