Suara.com - Yoseph Sairlela, pegawai negeri sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menjadi saksi kunci kasus perbudakan anak buah kapal asing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, tewas di Hotel Treva, Menteng, Jakarta Pusat. Kasus tewasnya Yoseph sekarang sedang dalam penanganan polisi. Polisi mendalami apakah Yoseph dibunuh atau ada faktor lain yang mengakibatkan dia meninggal dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti prihatin dengan peristiwa ini. Padahal, kata dia, anak buahnya akan memberikan keterangan soal kasus perbudakan. Susi meminta lembaga berwenang untuk melindungi keamanan para saksi.
Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (21/4/2015), Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan mengatakan polisi akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban untuk memberikan perlindungan kepada saksi Benjina.
"Masalah itu akan berkoordinasi dengan LPSK, bisa dilindungi secara maksimal," kata Anton.
Selain Yoseph, katanya, masih ada delapan orang saksi lainnya. Kedelapan saksi merupakan pencari ikan di Laut Aru. Mereka memiliki identitas warga Myanmar dan paspor dengan kewarganegaraan Thailand.
Polisi menanggapi kasus tewasnya Yoseph secara serius. Namun, untuk sekarang belum bisa dipastikan penyebab dan motifnya.
"Perlu pengkajian yang lebih jauh. Kami akan selidiki. Ini suatu kecurigaan, ini kasus yang serius," katanya.
Yoseph ditemukan tewas di hotel pada Sabtu (18/4/2015) malam. Jenazah Yoseph sedang diautopsi di RSCM.
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan