Suara.com - Pidato Presiden Joko Widodo di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2015), banyak menyentuh emosi para kepala negara dan delegasi yang hadir.
Pidato Presiden membawa semangat 60 tahun lalu, 1955, ketika Konferensi Asia Afrika digelar di Bandung, hadir kembali saat ini.
Peserta KAA memberikan tepuk tangan yang meriah usai Presiden Jokowi menyelesaikan pidato.
Berikut ini adalah isi pidato lengkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Selamat datang di Bandung, kota dimana api perlawananan terhadap penjajahan dan ketidakadilan digelorakan.
Yang Mulia, dahulu, di dalam ruangan ini, hadir para pendahulu kita yang menginspirasi dunia.
Di ruangan ini, semangat sang inisiator, Pemimpin Besar SOEKARNO masih menggema;
Di ruangan ini, gelora perjuangan Pemimpin Besar JAWAHRAL NEHRU, terasa masih menyala;
Di ruangan ini, semangat solidaritas Pemimpin Besar MOHAMMAD ALI BOGRA, terasa belumlah padam;
Di ruangan ini, cita-cita suci Pemimpin Besar SIR JOHN KOTELAWALA untuk memakmurkan rakyatnya terasa masih menggema;
Di ruangan ini, kesabaran revolusioner Pemimpin Besar U NU, terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita.
INDIA adalah sebuah cita-cita
PAKISTAN adalah sebuah cita-cita
SRI LANGKA adalah sebuah cita-cita
MYANMAR adalah sebuah cita-cita
INDONESIA adalah juga sebuah cita-cita
Cita-cita tentang sebuah kehidupan merdeka, adil dan sejahtera,
Cita-cita yang menginspirasi lahirnya Semangat Bandung.
Dari kota ini, mereka menggelorakan perjuangan kemerdekaan, memperjuangkan kesejahteraan, dan memperjuangkan keadilan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Begitulah sikap luhur para negarawan pendahulu kita.
Cita-cita mereka lebih besar dari jamannya.
Yang Mulia, dan Para Hadirin yang saya hormati
Enam puluh tahun lalu, hanya 3 negara Afrika yang menghadiri Konferensi Asia-Afrika.
Bahkan, Sudan hadir hanya dengan kain putih bertuliskan negaranya, “Sudan”. Ia belum merdeka dan belum mempunyai bendera.
Kini peta dunia telah berubah. Konferensi Asia-Afrika kali ini dihadiri oleh 91 negara, dengan semangat yang sama dalam tantangan yang berbeda.
Semangat untuk memakmurkan rakyat kita,
Kita menyadari bahwa cita-cita kita harus diraih melalui kerja sama, harus bermitra secara sejajar dengan negara lain.
Sekali lagi, bekerjasama secara sejajar, dengan sahabat-sahabat dari negara-negara lain.
Sebagai Presiden yang memimpin lebih dari 250 juta penduduk, saya menyadari bahwa Indonesia belum terbebas dari kemiskinan; Kami masih tertinggal dibanding negara-negara maju di belahan dunia lain.
Permasalahan ini juga masih dihadapi oleh negara-negara sahabat di Asia dan Afrika.
Oleh sebab itu, pada peringatan Konferensi Asia-Arika ke-60 ini saya menyerukan:
Mari kita gelorakan kembali Semangat Bandung.
Mari kita lanjutkan perjuangan para Pemimpin kita 60 tahun yang lalu.
Kita harus meningkatkan saling pengertian, dan mewujudkan perdamaian dunia. Segala bentuk kekerasan harus dihentikan.
Kemerdekaan Palestina harus terus kita perjuangkan.
Selain itu, kita harus bahu-membahu meningkatkan kemakmuran rakyat kita melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Kita harus bahu-membahu supaya bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa maju di belahan dunia yang lain.
Saya berharap semangat Konferensi Asia-Afrika akan terus kita perjuangkan secara bersama-sama, dan di masing-masing negara kita.
Terima kasih atas partisipasi aktif Yang Mulia dan para hadirin semua di Konferensi Asia Afrika kali ini.
Sampai berjumpa kembali pada Konferensi Asia-Afrika yang akan datang.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta, 24 April 2015
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh