Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap forum Silaturahim dan Muzakarah Penyatuan Kalender Hijriah-Menteri Agama RI dan PP Muhamadiyah bisa dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan penyamaan cara pandang terkait penetapan waktu 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan Idul Adha.
“(Penyatuan) kalender hijriah ini, perlu kita sikapi dengan cara pandang yang mudah-mudahan bisa kita samakan, sehingga umat Islam secara keseluruhan mempunyai pegangan yang sama dalam menjalankan ibadahnya, khususnya mengawali Ramadhan, menentukan 1 Syawal dan Idul Adha,” ujar Menteri Agama dalam pernyataan pers, Minggu (3/5/2015).
Dikatakan Menteri Hakim, sesungguhnya ini persoalan yang cukup lama di Indonesia dan sejak reformasi dan lalu kemudian persoalan ini semakin muncul di permukaan.
Menurutnya setelah melakukan diskusi intensif di internal Kemenag bahwa penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan Dzulhijjah adalah persoalan yang semestinya harus disatukan karena pada dasarnya potensi untuk menyatu itu sangat besar.
Apalagi hakekatnya, kata Menag, ini adalah sesuatu persoalan ijtihadi, sesuatu yang terbuka peluang kesempatan bagi kita untuk mengerahkan segala daya upaya kita untuk menghasilkan sikap yang sama.
“Atau ini sesuatu yang sepenuhnya negara atau pemerintah tidak perlu lagi mencampuri persoalan ubudiyah seperti ini, sehingga ada pandangan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya masing-masing. Ini yang selalu muncul setiap kita melakukan diskusi-diskusi seperti ini,” ujar Menteri Agama.
Mengapa penting, Menteri Agama mengatakan, karena sebenarnya, ini implikasinya cukup besar dalam kontek kekinian, di mana Indonesia menjadi sorotan dalam konteks dunia internasional dalam menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai agama.
Hampir setiap delegasi dari luar negeri yang bertemu, menaruh harapan kepada umat Islam di Indonesia karena dinilai menjadi salah satu model yang ikut mewarnai peta dunia, di mana umat Islam cukup memberikan contoh yang baik di mata mereka dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dunia global di masa kini.
“Oleh karenanya, apa yang kita hadapi sekarang ini menjadi sangat relevan bagaimana kita bisa menyatukan ini,” kata Menteri Agama.
Seperti diberitakan sebelumnya, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1436 Hijriah jatuh pada Kamis 18 Juni 2015.
Kemudian 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada hari Jumat 17 Juli 2015, Hari Arawah (9 Zulhijah 1436 Hijriah) jatuh pada Selasa 22 September 2015, dan hari raya Idul Adha (10 Zulhijah 1436 Hijriah) ditetapkan pada Sabtu 23 September 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka