Suara.com - Pedagang kaki lima (PKL) kini kembali banyak ditemui di sudut-sudut ruas jalan wilayah DKI Jakarta, terutama di sekitar area pasar. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku menyadari dan sudah mengetahui hal itu.
Ahok pun lantas mengungkapkan masalah penataan PKL yang hingga kini tidak maksimal, lantaran menurutnya banyak pedagang yang santai karena telah memberikan uang suap kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bahkan juga pihak kelurahan.
"Karena banyak oknum kita terima duit. Oknum Satpol PP terima, kelurahan terima. Sekarang alasannya mau Lebaran, lagi gak punya duit, (mau bulan) Puasa. Ya udah," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Suami Veronica Tan itu kembali menegaskan bahwa kesulitan Pemprov DKI dalam menertibkan PKL tersebut memang lantaran banyaknya petugas yang menerima suap.
"Dari PKL-nya dia terima duitnya. Sulitnya itu. Karena (sudah) dapat komisi para petugasnya," kata Ahok.
Sebagai solusi, Ahok mengaku akan memerintahkan Wali Kota setempat untuk bisa mendata para PKL. Pejabat setempat lantas diminta tidak melakukan penggusuran, juga perampasan barang dagangan PKL, tanpa menentukan tempat untuk nasib mereka yang coba mengais rezeki itu.
"Makanya saya mau bilang Wali Kota, intinya PKL itu gak digusur, gak dirampas. Tapi kecuali (PKL) yang bandel. Maka ke depan, saya mau alokasikan mereka (tempat) yang lebih baik," tandas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!