Suara.com - Australian Sex Party atau Partai Seks Australia, sebuah partai politik yang terkenal dengan namanya yang nyeleneh di Australia, mengajukan protes pada Kamis (7/5/2015), setelah otoritas pemilihan umum setempat mencoretnya karena dinilai tak mempunyai cukup banyak kader.
Robbie Swan, salah satu pendiri Partai Seks, dalam pernyataaanya mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding atas keputusan Komite Pemilihan Umum Australia (setara dengan Komisi Pemilihan Umum/KPU di Indonesia) tersebut.
Menurut hukum di Australia, sebuah partai politik harus mempunyai seorang anggota yang duduk di parlemen federal atau 500 kader agar diakui sebagai partai politik yang sah. Adapun Partai Seks Australia mempunyai seorang anggota parlemen di negara bagian Victoria, tapi belum mempunyai perwakilan di level federal.
KPU Australia menuding bahwa kader Partai Seks kini berada di bawah angka 500 orang, tetapi klaim itu dibantah oleh Swan.
Menurut Swan Partai Seks Australia rata-rata beranggotakan orang-orang muda yang alamat selalu berpindah-pindah, tak memiliki nomor telepon rumah, hidupnya lebih dinamis ketimbang pemilih dari partai tradisional.
"Mereka mempermainkan sistem melawan partai-partai kecil," kata Swan di dalam website resmi partainya.
Partai Seks Australia berdiri pada 2009. Menurut surat kabar Sydney Morning Herald, partai itu berakar pada kelompok lobi industri hiburan dewasa, Eros Foundation.
Partai ini terkenal dengan aksi para pemilihnya yang selalu menonjol di hari pemungutan suara. Mereka kerap mengenakan kaos bertuliskan slogan unik, sepeti "Kami serius soal seks."
Adapun imbas dari keputusan KPU Australia, Partai Seks masih bisa mencalonkan anggota parlemen di pemilihan umum, tetapi tak bisa menulis nama partainya di kertas suara dan tak berhak menerima dana pemilu dari pemerintah. (Reuters)
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?